Mana tahan,,,,, yaa inilah yang saya tangkap dari tidak lembutnya jemari Faisal memainkan tuts laptop yang setiap saat menemani dia dalam beraktivitas yang katanya penulis jago hehehee. Pada episode ketiganya Faisal baru mencoba masuk kedalam postingan sahabat saya Hendra Makalalag di salah satu grup yang akhir-akhir ini ramai dengan akun kalabur. Paragraph awalnya Faisal mengutip penggalan dari status yang diposting oleh sahabat saya Hendra Makalalag, hal ini pembenaran terhadap apa yang sudah saya duga sebelumnya bahwa Faisal tidak tahu apa-apa soal postingan, tapi tiba-tiba muncul dan menyerang pribadi saya. Kelebatannya tidak membuat saya kaget karena saya tahu siapa dia (Faisal Manoppo) dalam kesehariannya. Operasi yang dilancarkan oleh para kurcaci, maaf meminjam bahasa Faisal Manoppo untuk menyerang pribadi, saya sangat mahfum akan kepentingan mereka. Faisal berupaya sekuat tenaga untuk menyenangkan yang dia bela mati-matian.
Kegusaran terlihat dan emosi Faisal semakin naik keubun-ubun ketika dia harus menjelaskan posisi saya dan sahabat saya (Hendra Makalalag) dalam tulisannya, cara ini harus dia lakukan dengan harapan paling tidak meneror mental karena dia menyebutkan jabatan hehehee. Upaya ini sangat tidak efektif bagi saya dan apalagi sahabat saya, karena kami sudah tergodok dengan situasi dan kondisi dibawah tekanan, baik politik maupun ketidak sukaan orang-orang yang menganggap kami sebagai sebuah ancaman.
Upaya provokasi mulai dibangun oleh faisal Manoppo dengan kalimat “ Sadarkah (tengah) menghadapi dengan siapa ? “, sungguh sangat disayangkan seorang Faisal yang katanya jago nulis sudah sampai pada kebuntuan mencari kalimat yang lebih elok dan elegan. Hanya sebatas itukah kemampuanmu meramu kosa kata ?,,,,,,belum cukup dengan itu Faisal masih meracau dengan aksinya, dan bahkan sudah hampir kehilangan nalarnya sebagai seorang penulis “jago”. Ikhwal apakah itu ?,,,,,,,saking gusarnya Faisal Manoppo sampailah dia pada “Di tulisan ini saya tidak mengancam melainkan mencoba mengingatkan lebih baik segera membenah diri”. Kalimat ini mengandung makna yang dalam, dan mengharuskan saya untuk siaga setiap saat karena kontra dari pernyataan ini bisa berakibat buruk bagi saya. Analisa sempit Faisal Manoppo mengkaitkan kehadiran saya dimedsos sebagai sebuah konspirasi politik, gegabah dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maaf ini duga-duga ala faisal sebagaimana tulisan saya sebelumnya.
Tokoh badut yang dibahas tersendiri oleh Faisal sebetulnya menempatkan dirinya sebagai badut untuk meramaikan media online sehingga mendapat perhatian orang, karena memang “Badut” penampilannya untuk menarik perhatian halayak. Disisi lain tidak apalah si Faisal ‘maaf’menumpang tenar dalam mengisi keramaian dimedsos maupun dimedia online
Saya tidak perlu memikirkan Faisal Manoppo warga Mogolaing dalam tulisan saya karena memang saya berteman dengan dia. Dan saya orang yang selalu menghargai pertemanan. Untuk mengendorkan saraf yang tegang satu minggu terakhir ini, Faisal. boleh juga toch kalu torang memancing ikan di Bol Sel yang Spotnya ente sudah hafal betul..? kong torang bakar ikang rame-rame supaya ndak ada itu mo baku simpang dihati kwa.
Akhirnya saya mohon maaf kepada Bupati Bol. Mongondow Selatan YTH Bapak H. Herson Mayulu, S.I.P Kepada Pemda Bol Sel, Teman-teman Pers, para Netizen dan seluruh Masyarakat Bol Sel, bila komentar-komentar saya di Grup SMB menyinggung perasaan saudara-saudaraku di Bol Sel.
Mohon maaf atas segala kesalahan saya “ Marhaban Yaa Rhamadan “ Selamat menjalankan Ibadah Puasa.
Penulis :
Sehan Ambaru, Tinggal di Gogagoman.