BOLSEL,dutademokrasi.com — Potensi wisata alam di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sudah tak diragukan lagi. Wisatawan baik nusantara maupun mancanegara sudah banyak menetahui keberadaan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang memiliki potensi alam bawah laut tak kalah menarik di Sulawesi Utara. Program 100 ribu wisatawan mancanegara 2017 mendatang yang masuk Sulut, harus ada andil didalamnya.
Salah satu kendala Bolsel belum optimal proyeksi wisatanya, jarak tempuh yang harus dilalui oleh para wisatawan asing yang memakan waktu 6-7 jam sampai ke lokasi. Hal tersebut menjadi kendala dalam peroslan proyeksi wisata daerah.
Kepala Dinas Perhubungan Bolsel Wahyudin Kadullah mengakui tidak ada alternatif lain selain jalan darat yang harus ditempuh oleh para wisatawan datang berkunjung ke Bolsel. “Hampir semua wisatawan asing yang berkunjung ke Bolsel, rata-rata mengeluhkan soal jarak tempuh dari Bandara Samratulangi sampai ke Bolsel,” kata Wahyudin.
Untuk program Gubernur Sulut Olly Dondokambey mendatangkan 100 ribu wisatawan mancanegara ke Sulut, menurut Wahyudin Bolsel harus ikut ambil bagian di dalamnya. Pasalnya potensi wisata daerah layak untuk mendapat kunjungan tersebut. “Kendalanya hanyalah pada jarak tempuh yang harus dilalui,” terang Wahyudin.
Sabtu (3/12/2016) Bolsel kembali menjamu wisatawan untuk melakukan diving di laut Bolsel. Kebetulan wisatawan yang datang tersebut General Manager Angkasa Pura Bandara International Sam ratulangi-Manado Nugroho Jati dan Operasional Manager MM Tour Dany Jakop beserta rombongan lainnya datang berlibur akhir pekan. Selain liburan akhir pekan, rombongan juga memiliki misi untuk meninjau langsung potensi wisata Bolsel.
Dalam kunjungan tersebut, General Manager Angkasa Pura I Bandara International Sam Ratulangi Nugroho Jati mengakui potensi alam bawah laut Bolsel begitu besar. Menjadi modal utama daerah dalam mempromosikannya. Hanya saja menjadi kendalanya akses bagi wisatawan yang sangat diperlukan. “Tinggal kita membuka akses bagi wisatawan yaitu memperlancar perhubungan darat, laut dan udara,” kata Nugroho Jati.
Dalam pengembangan wisata daerah, Nugroho mengungkapkan juga dirinya mendukung penuh Bolsel memiliki Bandara sendiri untuk mengakomodir wisatawan yang berkunjung nanti. “Saya mendukung sepenuhnya bandara di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tapi itu proyek jangka panjang , Kita harus mengejar momentum dimana Sulawesi utara tahun depan akan kedatangan 100 ribu wisatawan , Bolsel harus mengambil keuntungan dari itu,” ungkapnya.
Dirinya menyayangkan jika potensi yang ada saat ini tidak dapat ditunjang dengan aksebilitas transportasi yang memadai, bisa saja tidak terakomodir untuk dikunjungi wisatawan international. “Saya diving tadi luar biasa , banyak ikannya, tapi sayang lho kalau ini tidak didukung dengan aksesibilitas, transportasi. Harus dibuka didaerah ini, bandara itu penting. Tapi itu kita bicara 5 sampai 7 tahun kedepan,” ucapnya.
Dirinya memberikan solusi yang sangat baik untuk tujuan kedepan. Penting bagi Sulut untuk menambah potensi wisata di daerah dikunjungi oleh wisatawan asing ang rencananya 100 ribu orang. “Maunya saya gini lho, tahun depan kan Sulut akan kedatangan sekitar 100 ribu wisatawan mancanegara, nah kita kekurangan Objek wisata, Bolsel harus bisa manfaatkan momentum ini,” terangnya.
Menurutnya untuk mengakomodir hal tersebut, Pesawat Amfibi menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukannya. “Untuk jangka pendek Pesawat Amfibi itu bisa untuk tahun depan, untuk mempersingkat jarak dari bandara,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Bolsel Resli Paputungan mengatakan pihaknya tidak ingin kehilangan kesempatan tersebut. Dia akan mengawalnya dengan bekerjasama Dinas Perhubungan untuk menindak lanjuti itu.tujuannnya agar Bolsel 2017 mendatang bisa menjadi salah satu tujuan wisata 100 ribu wisatawan Mancanegara.
“Ini akan kami kawal, masukan dari semua pihak akan kami pertimbangkan, kami akan perjuangkan bersama Dinas Perhubungan, supaya Bolsel juga masuk dalam rencana perjalanan ke Sulawesi utara,” ujarnya.
Sekedar informasi, rombongan yang dipimpin langsung oleh General Manager Angkasa Pura I Bandara International Sam Ratulangi Nugroho jati ini melakukan penyelaman di Desa Soputa yang terkenal karena Baraccudanya. Selanjutnya mereka didampingi oleh Tim BDC mencicipi kuliner khas Bolaang Mongondow Selatan di Desa Pintadia kemudian bercengkerama dengan Unit Kegiatan Masyarakat setelah itu mereka bersiap kembali ke manado. (*)