BOLMONG, dutademokrasi.com— Sekitar pukul 02.30 wita, Rabu (04/03/2020) dini hari tadi, terjadi bencana banjir bandang yang menghantam puluhan rumah warga Desa Domisil Kecamatan Sangtombolang Kabupaten Bolaang Mongondow. Kejadian ini merenggut juga satu nyawa Balita Musdalifa Harun (5).
Dari data sementara yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kerugian warga akibat kejadian ini mencapai Rp 1 miliar lebih. Pemerintah daerah mengidentifikasi sekitar 55 rumah warga mengalami kerusakan akibat banjir bandang tersebut. Dengan perinciannya, 5 unit rumah hanyut terseret arus, 10 rumah rusak parah, 10 rumah rusak sedang dan 30 rumah rusak ringan.
Tak hanya itu saja, kondisi yang ada saat ini merusak 15 hektare areal persawahan dan perkebunan milik warga. Sehingga dalam kondisi saat ini, mengalami kerugian yang sangat besar yang dialami oleh warga setempat. Kerugian juga tercatat 3 unit mobil dan 5 unit sepeda motor milik warga setempat terseret arus juga dan mengalami kerusakan.
Kabid Tanggap Darurat Bencana BPBD Bolmong, Rafik Alamri mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan perampungan data keruskan secara keseluruhan. “Ini baru data sementara yang kami peroleh,” kata Rafik saat dihubungi di lokasi bencana.
Tiga orang warga Desa Domisil menjadi korban dalam kejadian tersebut. Banjir bandang yang terjadi ini, merenggut nyawa satu orang balita. Sementara dua orang lainnya berhasil diselamatkan oeh warga setempat. “Satu orang meninggal dunia dan dua orang lainnya berhasil selamat dari jeratan arus banjir bandang,” terangnya.
Dari data yang ada juga diperoleh, jumlah Kepala Keluarga yang terkena dampak banjir ini mencapai 66 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 250 jiwa. “Untuk sementara waktu, warga dibuatkan tenda oleh pemerintah dan dapur umum sampai kondisi di lapangan benar-benar normal kembali,” ucapnya.
Kondisi saat ini, BPBD dibantu oleh warga setempat bersama dengan tim Dinas Sosial Kabupaten Bolmong melakukan pembersihan puing-puing kayu yang terseret arus banjir bandang masuk ke pemukiman warga. Dari pantauan yang ada, dua unit exapator tersedia untuk membersihkan lokasi bencana.
“Kami mendirikan juga tenda pos komando gabungan Tim SAR,” ujar dia. (cepe)