BOLMONG, dutademokrasi.com– Sejak memimpin Kabupaten Bolaang Mongondow Mei Lalu, Penjabat Bupati dr. Jusnan C Mokoginta MARS sudah mencanangkan ‘Motobatu’ sebagai slogan daerah. Sebuah kata dalam bahasa adat budaya leluhur Mongondow yang diartikan ‘bersatu’.
Slogan ini menjadi langkah Jusnan Calamento Mokoginta dalam membangun pemerintahan, kemasyarakatan daerah Bolaang Mongondow dengan harapan tetap terbawah oleh masyarakat sehingga selalu tercipta kerukunan dan kedamaian di bumi totabuan.
Figur pemimpin daerah yang dekat dengan kalangan masyarakat dari berbagai perbedaan ragam adat, suku di daerah. Ada beberapa adat budaya berbeda dari masyarakat yang tinggal dan menetap di Kabupaten Bolaang Mongondow. Suku Sangihe, Minahasa, Jawa, Bali, Bugis, Gorontalo, Ternate, Minang Kabau, Bantik, Bangsa Arab, Bangsa Keturunan Tiong Hoa, semuanya dapat dipersatukan dalam slogan ‘Motobatu’.
Dikatakan Jusnan, semua masyarakat dari berbagai suku adat yang berbeda, tinggal di Kabupaten Bolaang Mongondow adalah masyarakat adat Bolaang Mongondow. Tidak ada perbedaan untuk masyarakat Mongondow meskipun berbeda suku asal masing-masing. “Masyarakat yang tinggal di Bolaang Mongondow adalah orang Mongondow yang wajib menjunjung tinggi adat istiadat budaya daerah,” Kata Jusnan.
Bentuk kepedulian Jusnan Calamento Mokoginta berangkat dari para leluhur pendiri Bolaang Mongondow. Dari era jaman kerajaan Mongondow berkuasa, kemajemukan kehidupan bermasyarakat sudah ada. Kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat selalu terjaga dalam bingkai adat istiadat daerah. “Saya yakin dan percaya, kalau kita berpegang teguh dalam kebersamaan, negeri kita ini akan damai dan tentram. Tidak ada pertikaian, tarkam di wilayah Dumoga dan sekitarnya, hanya kita pegang teguh slogan para leluhur kita ‘Motobatu’ Molintak Kon Totabuan,” Tegas Jusnan Calamento.
Dalam mengimplementasikan ‘Motobatu’ pada pemerintahan yang tengah berjalan, Jusnan memulai dari penerintahan daerah. Belajar berbahasa mongondow melalui lantunan lagi Mongondow menjadi langkah awal mengembangkan amanat leluhur dalam membangun masyarakat daerah yang terbentuk dari adat budaya Mongondow.
“Mari kita bangun bersama Kabupaten Bolaang Mongondow kedepan lebih baik. Saya optimis Bolmong akan lebih maju lagi. Dasarnya, kita kaya akan sumber daya, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kita tinggal mengemasnya dalam mengangkat kearifan lokal budaya daerah yang kita cintai ini. Mari kita Motobatu,” Ujar Jusna Calamento Mokoginta.
Chandra Paputungan