BOLMONG, dutademokrasi.com– Jusnan Calamento Mokoginta pemberian nama yang disertai dengan doa orang tua Bapak bernama J.C. Mokoginta dan Ibu bernama L.C. Pontoh. Lahir di Kotamobagu Tanggal 5 November 1967.
Latar belakang keluarga yang hidup bermasyarakat menjadikan Jusnan berjuang dalam menempuh pendidikan di lingkungan tempat tinggal dari tingkatan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kotamobagu.
Memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, Jusnan Calamento Mokoginta memilih Universitas Sam Ratulangi. Padahal, bila melihat kedudukan orang tuanya menduduki jabatan Ketua DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow kala itu, Universitas apa saja di negeri ini bisa dimasukinya, terlebih kemampuan intelektualnya juga melebihi diatas rata-rata, alasannya hanya tak ingin jauh dari orang tuanya.
Jusnan sapaan akrapnya, sosok yang periang, tegas dan penuh dengan misteri. Dekat dengan seluruh kalangan masyarakat yang berbeda adat, suku, ras, agama. Tak pandang dari mana, jutaan orang lalu lalang dipasarpun jadi teman akrapnya.
Memiliki hobi Catur dan Menyanyi, Jusnan menghibur masyarakat, hingga riang gembira, hilang keluh kesah bersama dalam kebahagiaan.
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi menjadikannya seorang dokter. Jusnan memilih untuk mengawali karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebuah pengabdian kepada bangsa dengan menjadi tenaga dokter di wilayah konflik pecahnya kerusuhan Ambon.
Dia angkat sebagai Direktur RSUD Pulau Buru-Namblea. Kisah tragis sebagai tega medis tak dapat diungkap dengan kata-kata. Hanya keikhlasan melayani masyarakat, menjadi sumpah setia seorang dokter dimanapun ditempatkan, sekalipun dalam sebuah medan perang.
Sebagai seorang birokrat, peningkatan Sumber Daya Manusia perlu ditingkatkan. Jusnan pun menempuh pendidikan S2 di Universitas Indonesia. Catatan penting, jebolan UI bukanlah kaleng-kaleng. Stndarisasi kelulusan dalam Universitas Indonesia melalui proses seleksi yang mengedepankan intelektual yang tinggi. Dia lulus dengan gelarnya Magister Ahli Rumah Sakit (M.A.R.S).
Pulang ke daerah dengan segudang pengalaman dari luar, Jusnan diangkat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Talenta yang dimilikinya menjadikan teladan bagi ASN wilayah tersebut.
Bertemu dengan pujaan hati, istri tercintanya yang se profesi, drg. Firlia Mokoagow. Keduanya menikah dan dikaruniahi anak. Sosok Jusnan tidak berubah, tetap ramah dan dekat dengan masyarakat. Hubungan rumah tangga yang bahagia, menciptakan buah hati mengikuti jejak profesi dokter. Anak Sulungnya Farah Syafira Mokoginta mengikuti jejak dokter sang ayah.
Rumah pribadi yang tak semegah istana, melambangkan kesederhanaan keluarga namun hidup rukun dan bahagia dengan hadirnya buah hati mereka Ario Gardamong Mokoginta, Jusril Calisto Mokoginta, dan Ahmad Abizzard Mokoginta.
Sekarang Jusnan Calamento Mokoginta menjabat sebagai Sekretatis Daerah Bolaang Mongondow Utara. Proses yang cukup panjang dilalui dengan susah payah, sehingga mencapai kedudukan jabatan tertinggi ASN di daerah.
Tanggal 22 Mei 2024 kemarin, warga masyarakat dikejutkan dengan dilantiknya sebagai Penjabat Bupati Bolaang Mongondow. Buah dari sebuah perjuangan kehidupan menjadikannya sebagai orang nomor satu di daerah.
Mungkinkah Jusnan Calamento Mokoginta akan ikut kontestan Pilkada Bolmong 2024? Dia penuh dengan misteri.
Chandra Paputungan