BOLMUT, dutademokrasi.com – Aksi Alin Pangalima dan warga Desa Olot di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) yang sempat viral di media sosial ingin menjual ginjal untuk menuntaskan proyek Jembatan Goyo yang mangkrak selama 16 tahun. Akhirnya terjawab.
Kini akses warga Kecamatan Bolangitang Barat menuju perkebunan dan daerah Transmigrasi Goyo itu sudah terhubung usai pemerintah melalui Badan Pembangunan Jalan dan Jembatan (BPJN) wilayah Sulawesi Utara membangun Jembatan Gantung.
Saat ini, jembatan tersebut telah beroperasi. Usai di resmikan langsung Penjabat Bupati Sirajudin Lasena dan Kepala BPJN Sulut Hendro Satrio pada Jumat (08/03/2024).kemarin.
Baca juga : Cerita Alin Pangalima Nekat Jual Ginjal Untuk Bangun Jembatan di Bolmut
Kepala BPJN Sulut, Hendro Satrio berharap jembatan ini dapat di manfaatkan warga sekitar dengan sebaik-baiknya.
Pasalnya, hadirnya jembatan tersebut. Warga tidak perlu lagi menggunakan rakit sebagai alat transportasi.
“Setelah di resmikan. Jembatan ini akan segera di serahkan ke Pemerintah daerah (Pemda) Bolmut. Dengan harapan semoga dapat membantu aktivitas warga sekitar,” beber Hendro kepada sejumlah wartawan.
Baca juga : Ada Gangguan Kamtibmas di Bolmut, Call Center 110 Solusinya
Untuk diketahui, proyek jembatan gantung goyo ini berawal dari viral jual ginjal. Alin Pangalima dan warga setempat.
Dimana Alin dan warga melakukan aksi protes dengan narasi ingin menjual ginjal untuk menuntaskan proyek Jembatan Goyo di Kecamatan Bolangitang Barat, tak kunjung dirampungkan.
Baca juga : Resmi!! Polres Cabut Ijin Disko Tanah di Bolmut
Dalam postingannya Alin dan warga meminta pemerintah pusat dapat menyelesaikan proxek jembatan yang mangkrak 16 tahun tersebut.
Lalu Pemerintah menjawab respon Alin dan warga tersebut. Dengan membangun jembatan pada tanggal 17 Maret 2023 yang dibandrol 2,4 miliyar.
(Jaya)