BOLMONG, dutademokrasi.com— High Level Meeting bersama Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang diselenggarakan di Hotel Sutanraja Kotamobagu, Senin (27/01/2023) terungkap produktifitas beras mempengaruhi inflasi Kabupaten Bolaang Mongondow.
Bersama dengan Bank Indonesia, TPID yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Tahlis Gallang SIP MM mengungkapkan hal tersebut. Beberapa yang menjadi pertimbangan daerah terkait dengan produksi beras daerah mengalami peningkatan harga cukup signifikan ditingkatan pasaran. “Harga beras saat masih di tempat penggilingan masih terbilang harga rendah, Ketika masuk wilayah Kota Kotamobagu, harganya menjadi naik. Salah satu peningkatan harganya diambil dari biaya angkutan,” kata Tahlis Gallang.
Hal tersebut juga diakui oleh Kepala Dinas Pertanian Remon Ratu. Dalam penjelasannya, produksi beras dataran Dumoga Raya untuk saat ini mengalami penurunan. Salah satu sebab yang terjadi dikarenakan perbaikan bendungan toraut dan Kosinggolan yang sementara berlangsung. “ Produksi beras kita kemarin memang mengalami penurunan, sehingga harga pasar juga mengalami kenaikan,” kata Remon.
Dia memastikan untuk bulan mendatang bertepatan dengan Bulan Ramadhan atau menjelang Hari Raya Idul Fitri akan mengalami peningkatan harga untuk beras premium. “Saat ini untuk Dumoga Utara sementara melakukan penanaman padi, untuk Dumoga Tenggara sendiri sementara waktu panen. Harga beras saat ini di Penggilingan mencapai angka 700 ribu. Jika ada panen raya pada bulan-bulan menjelang Hari Raya Idul Fitri, kemungkinan harga akan mengalami penurunan atau bisa saja tetap, tergantung hasil produksi beras petani nanti,” jelas Remon.
Dari pihak Bank Indonesia melalui Kepala Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara Andry Prasmuko memberikan masukan terkait dengan inflasi dengan menerapkan kerja sama antar daerah. “Untuk Kabupaten Bolmong saya belum mengetahui kalau menerapkan system yang dinamakan KAD (Kerjasama Antar Daerah). Ini bisa dilakukan untuk penekanan harga pasar dengan daerah lainnya,” ujar Andry.
Sekedar informasi, Kabupaten Bolaang Mongondow belum termasuk pada daerah Inflasi. Daerah inflasi yang ditetapkan untuk wilayah Sulawesi Utara hanyalah Kota Manado dan Kota Kotamobagu. Tahun mendatang direncanakan juga Minahasa Utara dan Amurang Minahasa Selatan. Ini disebutkan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Andry Prasmuko.
Chandra Paputungan