Artikel oleh Yuki Fitria Mandeng Spd
Lemahnya kemampuan peserta didik dalam pembelajaran membaca pemahaman membuat hasil belajar peserta didik belum optimal. Untuk itu dengan pendekatan TPACK (technological pedagogic content knowledge) dalam pembelajaran diharapkan dapat memberikan efek yang baik bagi peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman di sekolah Dasar.
Dengan dilakukannya Peneletian oleh Yuki Fitria Mandeng Spd ini, bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis dampak pendekatan TPACK sebagai usaha meningkatkan membaca pemahaman pada peserta didik Sekolah Dasar Negeri 2 Poyowa Besar kelas VI dengan 12 peserta didik dengan metode penelitian kuantitatif.
Teknik analisis data menggunakan uji T-parial dengan uji prasyarat Normalitas dan Homogenitas. Kriteria yang di uji adalah jika nilai Thitung < 0,05 maka variable bebas PPT dan Video pembelajaran berpengaruh pada variable terikat yaitu hasil belajar membaca pemahaman pada teks bacaan.
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan uji lilliefors maka dapat disimpulkan data pretest dan posttest tematik muatan pembelajran bahasa Indonesia berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil uji pasired samples test pada materi membaca pemahaman kelas VI terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik dengan pemanfaatan PPT dan Video pembelajaran.
Ini terjadi karena guru sudah menerapkan langkah-langkah pembelajaran dengan tepat yang mampu menumbuhkan motivasi peserta didik untuk belajar dengan penuh rasa percaya diri yang besar, dan dapat menemukan bagian-bagian penting dari setiap tugas dengan mudah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pendekatan TPACK pada pembelajaran di kelas VI dapat mempermudah peserta didik untuk belajar lebih aktif dan menyenangkan, menumbuhkan rasa ingin tahu dan mampu berdiskusi , bekerja sama serta menghilangkan rasa jenuh saat proses pembelajaran.
Kemampuan membaca pemahaman merupakan salah satu hal yang dibutuhkan dalam proses pendidikan yang sangat penting untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam membaca dan memahami isi bacaan.
Kemampuan membaca pemahaman adalah kesanggupan peserta didik untuk memahami suatu bacaan yang meliputi kesanggupan memahami makna kata (Laily, 2014).
Dengan terbiasa membaca, penguasaan kosakata peserta didik akan berkembang dengan pesat. Dengan menguasai banyak kosakata dapat memudahkan peserta didik memahami isi bacaan (Tantri, 2017).
Dari mulai kita sekolah sampai ke perguruan tinggi tidak akan pernah lepas dari kemampuan membaca. Manusia selalu dituntut untuk memiliki kemampuan membaca yang tinggi. Dengan banyaknya orang yang melakukan kegiatan membaca, maka akan menjadikan generasi masa depan yang cerdas dengan wawasan dan ilmu pengetahuan yang luas (Dilla,2019).
Dilihat dari masa sekarang ini kemampuan pemahaman peserta didik terhadap bacaan, masih tergolong rendah. Rendahnya kemampuan peserta didik dalam membaca disebabkan oleh praktek dan lingkungan membaca yang belum memadai (Kharizmi 2015).
Hal ini dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam menjawab pertanyaan tentang bacaan yang sudah dibaca berulangkali, namun hasilnya peserta didik masih juga membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan soal tersebut. Ditambah lagi ketika hasil pekerjaan setelah dicocokkan dengan jawaban ternyata masih banyak yang kurang benar.
Teknik atau Strategi pembelajaran yang digunakan guru yang bersifat monoton membuat peserta didik merasa bosan dalam pembelajaran membaca, Pembelajaran yang cenderung monoton akan menyebabkan kegagalan pada peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan kebahasaan (Rosmawati, 2020) sehingga masih ada peserta didik yang mengantuk, melamun, dan tidak menyimak selama proses pembelajaran sehingga pembelajaran membaca yang dilaksanakan menjadi kurang optimal dan hasilnya pun tidak sesuai yang diharapkan. hal ini yang banyak terjadi pada peserta didik kelas VI SD.
Salah satu cara yang harus dilakukan guru adalah dengan penggunaan pendekatan melalui TPACK (Technological, Pedagogical, Content Knowledge) dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan motivasi belajar. TPACK (Technological, Pedagogical, Content Knowledge) merupakan sebuah framework (kerangka kerja) untuk mendesain model pembelajaran baru dengan menggabungkan 3 aspek utama yaitu : teknologi, pedagogi dan konten/materi pengetahuan (Unay Nurmansyah, 2020). TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) merupakan kemampuan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran dengan mengintegrasikan strategi pembelajaran dan teknologi untuk mencapai hasil yang baik. Bagian dari TPACK meliputi: TK (Technological Knowledge) yang digunakan dalam pembelajaran untuk mengintegrasikan pengetahuan teknologi, CK (Content Knowledge) merupakan penguasaan guru tentang materi pembelajaran yang akan di ajarkan, PK (Pedagogical Knowledge)merupakan pengetahuan guru tentang strategi atau model pembelajaran yang tepat untuk diberikan, dari tiga bagian utama ini dapat diharapkan menghasilkan proses pembelajaran yang efektif, efisien dan lebih menarik. Proses pembelajaran yang dimaksud bukan hanya mengutamakan penguasaan kognitif, melainkan juga sikap dan pembentukan karakter peserta didik ( Rahman,2015).
Tujuan dari Pendekatan TPACK adalah untuk mengembangkan kreatifitas dan ketrampilan guru dalam menggunakan teknologi dalam pembelajaran serta untuk meningkatkan pengalaman belajar peserta didik.
Penggunaan TPACK dalam pembelajaran melatih dan meningkatkan pengalaman belajar peserta didik dalam pemakaian/penggunaan teknologi, Namun, pendekatan TPACK ini juga harus disesuaikan dengan latarbelakang peserta didik.
Pendekatan ini diharapkan agar peserta didik lebih termotivasi dan aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga hasil belajar yang diperoleh meningkat dan tujuan pembelajaran dapat tercapai (Santikayana, 2020).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan pendekatan TPACK pada Kelas VI SD Negeri 2 Poyowa Besar.
Berdasarkan hal di atas, salah satu factor penentu berhasil atau tidak berhasilnya proses pembelajaran berlangsung adalah penggunaan TPACK. Peggunaan TPACK pada membaca pemahaman perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik serta meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar.
Kurangnya penggunaan TPACK pada pembelajaran mempersulit guru dalam menjelaskan materi serta peserta didik sulit untuk memahami materi yang akan di sampaikan guru oleh sebab itu di era sekarang ini sangat perlu adanya penggunaan Tekhnologi berupa TPACK untuk mempermudah pembelajaran baik untuk guru maupun peserta didik.
Adapun manfaat penggunaan TPACK ini adalah dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar .Setidaknya, terdapat 3 manfaat yang didapat ketika melakukan pengukuran TPACK (Koehler, Mishra, & Cain, 2013: 17).
Pertama, melalui pengukuran TPACK didapati profil penguasaan TPACK yang dapat menunggambarkan tingkat pengkat penguasaan pada setiap domain pengetahuan.
Kedua, pengukuran TPACK dapat menjadi refleksi dalam penyelenggaraan pendidikan bagi calon guru.
Ketiga, menentukan dampak intervensi pembelajaran terkait integrasi teknologi yang diberikan kepada calon guru ketika menempuh pendidikan guru.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen.
Penelitian dengan menggunakan metode eksperimen ini merupakan penelitian yang dapat diandalkan keilmiahannya ( valid), karena dilakukan dengan pengontrolan secara ketat terhadap variabel-variabel pengganggu di luar yang dieksperimenkan( Arifin, 2020 ) teknik data yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif (Lamada,dkk, 2019) yaitu data yang menggambarkan hasil belajar, apakah ada peningkatan hasil belajar peserta didik yang nilainya berada di atas KKM atau di bawah KKM.
Tempat pelaksanaan Penelitian yaitu peserta didik kelas VI SD Negeri 2 Poyowa Besar. Adapun Waktu pelaksanaan yaitu pada semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023.dengan sampel penelitian 12 orang Peserta didik. Dengan rincian 7 peserta didik laki-laki dan 5 perempuan
Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa tes tulisan yaitu teks bacaan melalui PPT dan Video pada pembelajaran tematik yang diberikan kepada Peserta didik.
Data diperoleh dari 1 objek pembelajran Bahasa Indonesia yaitu membaca pemahaman, teknik analisis data menggunakan Uji T.parsial dengan uji prasyarat uji normalitas menggunakan uji lillifors dan homogenitas, Kriteria pengujian adalah Nilai Thitung <0,05 maka variable bebas PPT/video pembejalaran berpengaruh pada variable terikat yaitu hasil belajar materi kemampuan peserta didik dalam memahami teks bacaan muatan pembelajaran Tematik bahasa Indonesia.
Penggunaan TPACK pada Proses pembelajaran
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan tentang penggunaan teknologi yang tepat pada pedagogik yang sesuai untuk mengajarkan suatu konten dengan baik(Koehler dkk, 2013).
Penggunaan TPACK pada pembelajaran sangatlah penting untuk mengukur hasil belajar peserta didik dalam memahami sebuah isi bacaan.
Pemakaian (TPACK) dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru bagi peserta didik , membangkitkan motivasi belajar dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis yang positif terhadap pembelajaran (Falahudin,2014 : 104).
Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VI SD Negeri 2 Poyowa Besar dengan jumlah 12 peserta didik, sebelum pelaksanaan pembelajaran peserta didik diberikan soal pretest terlebih dahulu untuk dikerjakan, selanjutnya diberikan teks bacaan dengan pemanfaatan PPT dan Video pembelajaran.
Di akhir kegiatan peserta didik diberikan soal postest untuk mendapatkan hasil belajar , setelah diperoleh data hasil belajar peserta didik melalu pretest dan posttest kelas VI SD Negeri 2 Poyowa Besar, kemudian data disajikan dalam nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata perolehan peserta didik, dan simpangan baku.
Tabel 1. Data hasil pretest dan posttest
No | Deskripsi Data | Ekperimen | |
Pretest | Posttest | ||
1 | Jumlah peserta didik | 12 | 12 |
2 | Jumlah Nilai | 833 | 897 |
3 | Rata-rata | 69 | 75 |
4 | Xmaks | 85 | 98 |
5 | Xmin | 58 | 60 |
6 | Simpangan Baku | 9.74641 | 10.56251 |
Dari analisis data di atas,dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata pretest tematik adalah 69, dan nilai rata-rata posttest adalah 75, untuk melihat perbandngan nilai pretest dan posttest pesera didik maka peneliti menyajikannya dalam bentuk diagram.
Perbandingan Nilai Pretest dan Postest:
Gambar 1. Perbandingan Nilai Pretest dan Postest
Dari gambar perbandingan di atas dapat dilihat perbandinganya yaitu nilai rata-rata pretest tematik bahasa Indonesia adalah 69 ,dan nilai rata-rata posttest tematik bahasa Indonesia adalah 75.
Jadi selisih antara pretest dan postest pada pembelajaran tematik adalah sebesar 6. Dari selisih tersebut dapat dilihat bahwa ada peningkatan dalam nilai rata-rata dari pretest ke postest. Artinya hasil belajar peserta didik memiliki peningkatan setelah di berikan pemanfaatan PPT/video pembelajaran.
Sebelum melakukan uji hipotesis melalui uji paired sample t-test dengan bantuan Microsoft excel, dapat dilakukan melalui uji normalitas kemudian uji homogenitas.
Data di uji untuk mengetahui normal atau tidaknya hasil dari data yang didapat. Apabila data berdistribusi normal maka bisa dilakukan uji homogenitas. Uji normalitas dengan uji liliefors dan uji homegenitas menggunakan bantuan Microsoft excel.
Hasil uji pembelajaran tematik pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia di uji dengan Lhitung di bandingkan dengan Ltabel, yaitu nilai kritis untuk uji Liliefors jika Lhitung ˂ Ltabel, maka data berdistribusi normal, jika nilai | F (x) – S (x) | terbesar < nilai tabel Lilliefors, maka Ho diterima ; Ha ditolak. Jika nilai | F(x) – S(x) | terbesar > dari nilai tabel Lilliefors, maka Ho ditolak ; Ha diterima.
Data hasil uji liliefors nilai pretest dan posttest dalam bentuk tabel. 2
Tematik Muatan Pelajaran Bahasa Indonesea | |||
Kegiatan | LHitung | LTabel | Keterangan |
Pretest | 0,1664 | 0,258 | Distribusi Normal |
Posttest | 0,2406 | 0,258 | Distribusi Normal |
Dari tabel diatas, dapat dilihat pada data pretest tematik yaitu Lhitung ˂Ltabel (0,1664˂0,258), dan posttest tematik Lhitung ˂Ltabel (0,2406˂0,258 ). Artinya data pretest dan posttest pada pembelajaran tematik adalah berdistribusi normal.
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji homogenitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sama tidaknya variansi dua buah distribusi atau lebih.
Tabel. 3 F-Test Two-Sample for Variances | ||
Pretest | Posttest | |
Mean | 69.4166667 | 74.75 |
Variance | 94.9924242 | 142.022727 |
Observations | 12 | 12 |
df | 11 | 11 |
F | 0.66885 | |
P(F<=f) one-tail | 0.25789011 | |
F Critical one-tail | 0.35487036 |
Apabila Fhitung > Ftabel maka data tersebut adalah data tidak homogen, Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Fhitung (0.66885) > Ftabel (0.35487036) sehingga data di atas adalah tidak homogen.
Peneliti melakukan uji hipotesis degan uji paired samples T-tes, dengan tujuan untuk mengetahui apakah data tersebut ada pengaruh atau tidak dalam pemanfaatan media pembelajaran PPT/Video yang digunakan dalam proses pembelajaran Tematik bahasa Indonesia pada kelas VI di SD Negeri 2 poyowa besar. Berikut adalah tabel uji paired samples T-tes:
Tabel. 4 t-Test: Paired Two Sample for Means
|
||
Tematik Bahasa Indonesia | ||
Pretest | Posttest | |
Mean | 69.41666667 | 74.75 |
Variance | 94.99242424 | 142.0227273 |
Observations | 12 | 12 |
Pearson Correlation | 0.940193633 | |
Hypothesized Mean Difference | 0 | |
df | 11 | |
t Stat | -4.283138671 | |
P(T<=t) one-tail | 0.000645956 | |
t Critical one-tail | 1.795884814 | |
P(T<=t) two-tail | 0.001291912 | |
t Critical two-tail | 2.200985159 |
Berdasarkan tabel diatas, pada Tematik bahasa Indonesia P(T<=t) two-tail < alpa (0.001291912 < 0,05) artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh pemanfaatan pemanfaatan media pembelajaran PPT/Video yang digunakan dalam proses pembelajaran Tematik bahasa Indonesia pada kelas VI di SD Negeri 2 poyowa besar.
Dari hasil penelitian serta kajian yang telah dilakukan pada peserta didik kelas VI SDN 2 Poyowa Besar dapat disimpulkan bahwa pengaruh penggunaan TPACK pada subtema 1 Tumbuhan Sahabatku terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik.
Dari Kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan penerapan pendekatan TPACK dalam pembelajaran.
Saran yang dapat peneliti berikan antara lain: Untuk Sekolah, dengan Adanya peningkatan hasil belajar peserta didik pada penelitian ini, maka pendekatan TPACK di harapkan perlu disosialisasikan kepada seluruh guru agar dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu dalam pelaksanaan pembelajaran semua kelas dapat menggunakan TPACK untuk membantu proses belajar.
Sekolah dapat menyediakan teknologi yang diperlukan dalam pembelajaran . Untuk Guru, pendekatan TPACK pada penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan kreativitas menggunakan teknologi (IT) dalam pembelajaran.
Selain itu, dapat menarik perhatian peserta didik dalam pembelajaran karena peserta didik tidak hanya mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru dengan ceramah, tetapi dapat menyimak pembelajaran melalui slide Power Point sebagai salah satu penggunaan teknologi dalam pendekatan TPACK.
Bagi peserta didik hendaknya lebih termotivasi agar terlibat aktif dalam pembelajaran dengan pendekatan TPACK.
Untuk peneliti sendiri , perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di kelas VI SDN 2 Poyowa Besar.
Praktisi pendidikan atau peneliti lain sekiranya dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan rujukan/ referensi untuk melakukan penelitian lain dengan pendekatan pembelajaran yang sama dalam pembembelajaran yang berbeda, sehingga diperoleh berbagai alternatif inovasi dalam kegiatan pembelajaran.
Penulis : Yuki Fitria Mandeng Spd