BAGIAN I
Pulau Panimbulrang antara perairan laut Philipina dan Sangihe Talaut, konon katanya kami berasal. Membagi dalam tujuh kelompok kapal kecil, menghindari hantaman Tsunami dahsyat menenggelamkan pulau pemukiman penduduk. Masyarakat yang selamat dalam bencana tersebut, bermukim di Pulau Sulawesi. Ini penggalan kisah Suku Bantik.
Penulis adalah anak Suku Bantik. Dari berbagai literatur sejarah menyebutkan versi yang berbeda-beda. Dari versi lain menyebutkan Suku Bantik adalah keturunan Toar-Lumimuut. Tou Minahasa yang menurut catatan mereka tinggal di kepulauan berdekatan dengan Sangihe Talaut. Kembali pulang dan bermukim di Manado, menjadi penduduk asli Manado.
Lain versi mengatakan Suku Bantik bersama dengan Raja Bolaang Mongondow berperang merebut Minahasa. Selanjutnya, setelah perang usai, Suku Bantik tidak lagi pulang ke wilayah Bolaang Mongondow, melainkan memilih menetap, menguasai perairan pantai.
Ada juga yang mengatakan, Suku Bantik adalah Abdi setia dari Raja Bolaang Mongondow. Sehingga diberikan tempat bermukim di wilayah kerajaan.
Simpang siur sejarah, tidak dapat membuktikan keberadaan. Hanya dikarenakan persoalan bahasa yang berbeda. Proses mendiami suatu wilayah, mengharuskan timbulnya pertanyaan, Pendatangkah atau masyarakat asli ?
*****Chan Anak Bantik (CANTIK) ******