BOLMUT,dutademokrasi.com – Pemerintah dan aparat hukum diminta serius menyikapi maraknya pengeboman ikan atau ilegal fisihing diwilayah perairan kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Pasalnya, aksi bom ikan yang dilakukan ini sudah sangat meresahkan para nelayan yang ada di Bolmut selain itu juga mengancam rusaknya terumbu karang.
“Harus ada penegasan dari seluruh pihak, karena apabila terus dibiarkan terus menerus para oknum bom tersebut, akan berakibat sangat fatal karena selain merusak terumbu juga berakibat merosotnya mata pencairan para nelayan di Bolmut itu sendiri. Apalagi saya mendapatkan informasi dari para nelayan pelaku bom ini berasal dari pasir putih dumolodo kabupaten Gorontalo Utara,”Kata Ketua Koperasi Perikanan Bolmut, Mohamad Kifly Alamri saat bertemu dengan dutademokrasi.com, Jumat (04/06/2021).
Kifly pun membeberkan bahwa dirinya mendapatkan informasi dari para nelayan bahwa para pelaku bom ikan ini sering ditemui diwilayah pulau Bongkil.
“Tidak ada ketakutan sama sekali karena pelaku bom ikan tersebut sering ditemui para nelayan dipulau Bongkil menjalankan aksinya melakukan pengeboman,”jelas Alamri.
Dia pun berharap Pemerintah melalui Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo dapat duduk bersama menyikapi ilegal fisihing yang makin marak diperbatasan antara Sulut dan Gorontalo ini.
Sementara itu, saat dilakukan konfirmasi oleh dutademokrasi, pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) mengaku sudah sejak lama mendapatkan informasi tersebut dari para nelayan.
“Namun apa boleh buat kewenangan kita dalam melaksanakan pengawasan perairan telah ditarik oleh Pemerintah pusat. Dan memberikan kewenangan penuh kepada pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Utara,” jelas salah satu staf DKP Bolmut yang enggan namanya disebut oleh dutademokrasi.com.
Staf DKP Bolmut itu pun mengungkapkan, bahwa seluruh keluhan masyarakat terkait ilegal fisihing ini audah sejak lama juga disampaikan ke pihak DKP Sulut.
“Namun belum ada penindakan sama sekali oleh pihak Provinsi terkait laporan tersebut,”staf DKP Bolmut tersebut.
(Jaya)