BOLMONG, dutademokrasi.com— Selasa (30/06/2020) sekitar pukul 07.00 wita, tim Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow mulai beranjak menuju wilayah Desiminasi Pendidikan desa terpencil Kolingangaan Kecamatan Bilalang. Tim dipimpin langsung oleh Kedis Renti Mokoginta, didampingi Sekretaris S.Tandayu, SE, Kepala Bidang Dikdas Abdul Rivai Mokoagow dan Kasie Upik Yoyang.
Sebelum beranjak menuju lokasi, mengingat kondisi jalan yang bebatuan dan berbahaya untuk dilalui, tim sempat singgah di Kelurahan Mogolaing Kota Kotamobagu menikmati sarapan pagi denga menu Nasi Kuning plus dagin penambah tenaga menuju desiminasi wilayah terpencil Desa Kolingangaan.
Tim ini dinanti olehh sejumlah Kepala Sekolah Kecamatan Bilalang di Desa Bilalang I untuk menuju titik pertemuan Desa Tudu Aog tepatnya di SDN 2 Tudu Aog. Dengan mengendarai kendaraan dinas DB 1202 D, Kepala Dinas Pendidikan dan tim yang ada, bergegas menuju titik pertemuan awal sebelum menuju wilayah terpencil tersebut.
“Kita ditunggu oleh Kepala-Kepala Sekolah di Desa Tudu Aog. Nanti disana kita akan ganti kendaraan karena menurut informasi kendaraan dinas ini tidak bisa naik menuju Desa Kolingangaan,” kata Renti Mokoginta mengarahkan kepada tim yang ada.
Dua kendaraan pic up Grand Max telah menanti kedatangan tim menuju Desa Kolingangaan. Kendaraan ini yang beroperasi mengangkut orang ataupun bahan pertanian dan lain sebagainya dari Desa Kolingangaan. Disimpang tiga Desa Tudu Aog, tepatnya dipinggiran dana pinomia, tim berganti kendaraan bergerak menuju lokasi kunjungan.
Dalam perjalanan menuju Desiminasi pendidikan wilayah terpencil Desa Kolingangaan, harus ditempuh sejauh 8 kilometer terhitung dari simpang tiga Desa Tudu Aog dengan kondisi jalan yang bebatuan bercampur lumpur yang menyebabkan perjalanan tak mudah untuk dilalui oleh para pengguna jalan.
“Jaraknya sekitar delapan kilometer dengan kondisi jalan menanjak dan bebatuan, terlebih saat ini musim hujan, jalannya berlumpur, becek sangat licin dan berbahaya untuk dilalui kendaraan ,” tutur Renti Mokoginta yang menerima informasi dari pengendara mobil pic up.
Perjalanan harus ditempuh meskipun kondisi jalan tidak memungkinkan untuk dilalui. Keahlian pengendara dalam mengolah gerak kendaraan menjadi penentu keselamatan dalam menempuh perjalanan ini. “Walaupun kondisi jalannya berbahaya, perjalanan ini harus ditempuh untuk menjangkau sekolah di wilayah terpencil. Ini merupakan perjalanan kita yang kedua untuk menjangkau sekolah-sekolah terpencil. Lalu kita di Desa Pomoman, sekarang kita di Desa Kolingangaan,” ucap Kadis Pendidikan Renti Mokoginta.
Sungguh diluar dari dugaan, kondisi jalan sesuai dengan yang diutarakan oleh pengendara tersebut. Sangat sulit untuk dilalui, kendaraan yang ada dibekali dengan sekop dan linggis untuk persiapan manakala ada yang mengganjal kendaraan dalam perjalanan.
Kami terpisah kendaraan dengan Kepala Dinas Pendidikan Bolmong. Muatan kendaraan harus sesuai dengan kapasitas muatannya, mengingat kendaraan yang ditunggangi hanya kendaraan Pic Up Grand Max.
Ditengah perjalanan, mobil yang ditumpangi oleh Kadis Pendidikan dan sejumlah kepala sekolah serta korwil Kecamatan Bilalang tak mampu menaiki tanjakan terjal, bebatuan dan licin. Perjalananpun terhenti sekitar setengah jam, berupayah untuk menaiki tanjakan hingga ke puncaknya.
“Mobilnya tidak mampu menaiki tanjakan. Harus dibantu tarik agar kendaraannya bisa jalan sampai ke puncak tanjakan ini,” ungkap Renti.
Sontak dari kendaraan yang satunya, sudah mendahului perjalanan, harus turun gunung lagi membantu menarik mobil yang ditumpangi Kadis Pendidikan dengan menggunakan tali tambang. Selang beberapa waktu kemudian, kendaraan inipun bisa melanjutkan perjalanannya.
Diperkirakan jarak masih sekitar 5 kilometer lagi. Jalan masih seperti biasanya, tak disangkah perjalananpun harus dilalui melebihi 1 jam hanya untuk jarak tempuh 8 kilometer saja. Sungguh ini merupakan perjalanan yang menarik yang ditempuh untuk menjangkau desiminasi pendidikan wilayah terpencil.
“Memang ini benar-benar wilayah terpencil. Jalannya saja sulit untuk dilalui. Saya baru pertama kali ini melalui jalan ini sejak dilantik sebagai Kadis Pendidikan. Target saya, sekolah-sekolah di wilayah terpencil harus dapat saya kunjungi meskipun bagaimana terjalnya jalan menuju sekolah tersebut,” ujar Renti Mokoginta. (cepe)