BOLMONG, dutademokrasi.com— Kemarin (09/03/2020) beredar video di media sosial terkait seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) digerayang murid lain. Didapati, siswi tersebut asal Kabupaten Bolaang Mongondow. Kejadian ini membuat senator asal Sulawesi Utara Cherish Harriette Mokoagow (CHM) angkat bicara.
Dalam pesan singkatnya, CHM menyampaikan kejadian yang terjadi tersebut, menambah deretan bullying yang terjadi di sekolah. Untuk itu, perlu tindakan tegas dari pihak yang berwenang agar kejadian semacam ini tidak terjadi berulang kali. “Ketegasan diperlukan sebagai pesan kepada siapapun bahwa tindakan pelecehan seperti itu adalah suatu pelanggaran. Perbuatan yang tak pantas dilakukan oleh siapapun, apalagi oleh orang yang terdidik,” ungkap Cherish.
CHM yang memiliki latar belakang asal Kabupaten Bolaang Mongondow ini, menyesalkan peristiwa yang terjadi tersebut. Menurutnya peristiwa ini mesti menjadi bahan evaluasi dan PR besar bangsa yang baru saja memperingati hari perempuan internasional. “Tindak pelecehan, perundungan (bullying) tidak bisa dibiarkan. Kepada siapapun, dengan alasan apapun. Terlebih menempatkan perempuan sebagai objek perundungan menunjukkan kualitas peradaban dan mental patriakhi yang eksploitatif dan diskriminatif dalam memandang martabat dan kehormatan perempuan,” tegas senator ini.
Lanjutnya, kesetaraan dan penghormatan terhadap sesama adalah nilai dasar kemanusiaan yang mestinya menjadi tujuan utama pendidikan. Alasannya, tindak pelecehan dan diskriminasi gender yang terjadi di lingkungan pendidikan, tidak hanya menunjukan kegagalan institusi pendidikan tapi juga mengindikasikan tidak berfungsinya peran keluarga sebagai pilar paling dasar dalam mewujudkan masyarakat yang beradab dan tidak diskriminatif. “Kami sebagai Senator Sulut akan terus mendorong pemerintah dan mengajak masyarakat agar memperbaiki pola parenting, sebab kualitas seseorang di masa dewasa sangat ditentukan oleh pengasuhan di masa kecilnya,” kata CHM.
Cherish menilai, pengawasan dari pihak sekolah juga harus terus diperbaiki agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Selain di rumah, sekolah juga memegang peranan penting dalam melakukan pendidikan karakter kepada para muridnya. “Pemenuhan hak korban juga perlu menjadi perhatian, baik tentang hak atas penanganan, perlindungan, dan pemulihan untuk mencegah keberulangan pelecehan seksual dan dampak yang berkelanjutan terhadap korban,” tuturnya.
Senator muda ini juga mengajak bersama menciptakan lingkungan sosial yang baik dan keteladanan kepada anak-anak dan adik-adik kita agar mereka memiliki karakter yang positif dalam menyongsong masa depan mereka. (cepe)