BOLMONG, dutademokrasi.com— Ketersediaan alat berat yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow untuk menangani dampak banjir bandang yang menerjang Desa Domisil, Pangi dan Pangi Timur Kecamatan Sangtombolang, dinilai masih kurang. Perbaikan aliran sungai harusnya menjadi tanggung jawab pihak Balai Sungai. Warga membutuhkan penanganan perbaikan jalur sungai.
Intensitas peningkatan curah hujan yang terjadi penyebab banjir bandang yang melanda tiga desa ini, sangat mempernngaruhi aliran sungai yang tak mampu lagi menampung debit air yang ada. Sehingga luapan air yang ada, menghantam pemukiman menyebabkan puluhan rumah rusak parah.
Salah satu warga Desa Pangi Timur Daniel Kasengke (56),kepada wartawan mengungkapkan kekecewaannya terhadap penanganan sungai yang ada di desanya. Katanya, tak ada satupun alat berat yang memperbaiki aliran sungai Desa Pangi Timur. “Sudah banyak yang datang berkunjung pejabat-pejabat, tapi tak satupun yang membantu alat berat kepada kami di Desa Pangi Timur ini. Pemerintah harus fikirkan perbaikan aliran sungai di belakang rumah kami ini,” kata Daniel.
Alat-alat berat yang digunakan memang terbatas. Tak mampu untuk memberikan pelayanan secara keseluruhan kepada warga setempat. Sehingga perlu bantuan lagi terutama dari Balai Sungai Wilayah Sulawesi I untuk menggaruk dan melakukan perbaikan normalisasi sungai. “Kami hanya menginginkan, kampung kami ini aman. Kalau sungai tidak diperbaiki, datang hujan lebat lagi, air pasti naik dan akan terjadi bencana lagi,” ungkap Kasengke.
Kepala Dinas PU Bolaang Mongondow Channy Wayong saat dikonfirmasi keberadaan alat berat mengatakan, Pemerintah kabupaten sudah menurunkan alat berat untuk membantu normalisasi sungai dan membersihkan rumah-rumah warga. “Ada juga bantuan dari Balai Jalan untuk alat exapator. Kita tengah berusaha untuk memperbaikinya,” kata Channy.
Dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara belum diketahui bantuan alat berat yang diturunkan dalam penanganan dampak bencana tersebut. Sebatas penyampaian langsung Wakil Gubenrur Sulut Steven OE kandouw dalam kunjungannya kemarin. “Kejadian bencana banjir terjadi di beberapa titik. Keberadaan alat berat kita tak banyak. Sehingga kita identifikasi dulu mana kebutuhan yang perlu didahulukan kepada warga yang terkena dampak banjir ini,” tutur Steven Kandouw. (cepe)