BOLMONG, dutademokrasi.com— Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar sosialisasi dan advokasi Penghapusan Buta Aksara Perempuan, yang digelar di Siti Rahmadina Pantai Losari Lolak, Kamis (24/10/2019).
Pelaksanaan ini, dibuka Asisten III Drs Ashari Sugeha mewakili Sekretaris Daerah (Sekda) Bolmong Tahlis Gallang SIP MM.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Farida Mooduto mengatakan, jumlah peserta yang ikut dalam kegiatan sosialisasi tersebut sebanyak 60 orang dan yang diundang semua hadir.
“Para pesertanya dari desa Lolak, Mongkoinit, Motabang, Padang, Lalow dan Inobonto, ada enam desa yang diundang,”ungkap Farida.
Dalam kesempatan tersebut, Farida mengharapkan kepada para peserta untuk dapat serius dalam menerima materi yang akan disampaikan.
“Dengan kegiatan ini dapat mengajarkan kepada para kader tentang tata cara mendidik para perempuan yang buta aksara disetiap desa masing – masing,”kata Farida.
Lanjutnya, dengan kegiatan ini pula dapat bermanfaat bagi para peserta dan dapat diimplementasikan di desa agar materi yang didapat langsung dirasakan oleh para perempuan yang buta aksara.
Sebab sebagian desa yang dikunjungi ada keluarga yang malu mengakui anggota keluarganya buta aksara.
“Bahkan mereka marah jika dikunjungi untuk didata oleh pemerintah. Padahal ini akan membantu mereka dalam penghapusan aksara bagi perempuan,” ujar Farida.
Untuk itu, dengan adanya kegiatan sosialisasi Farida meminta kepada para peserta agar dapat memberikan pengetahuan tentang pentingnya penuntasan buta aksara bagi perempuan yang dianggap kurang berilmu.
“Gimana mereka berbisnis atau berdagang bila tidak tau berhitung dan membaca, penting bagi mereka untuk diajarkan ini tugas bagi para kader yang sudah mengikuti kegiatan hari ini,” pungkas Farida, yang turut dibenarkan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Fery Kawuwung.
Diketahui, turut memberikan materi Kepala Dinas Pendidikan Bolmong Renti Mokoginta Spd, Kabid Paud, dan Asisten III serta Kadis PPPA Farida Mooduto.
Sementara itu, Kepala Asisten III Ashari Sugeha dalam sambutan pembukaannya menyampaikan, sangat memberikan apresiasi kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, dalam melaksanakan kegiatan ini.
“Saya harap kepada para kader advokasi kebijakan penghapusan buta aksara yang mengikuti materi hari ini untuk dapat dipraktekkan kepada desa masing – masing,”kata Ashari.
Tugas kader yang mengikuti sosialisasi ini tidak berhenti sampai disini, namun materi yang didapat untuk dapat di implementasikan kepada perempuan yang buta aksara.
“Ini tugas kalian untuk berkomunikasi dengan pemerintah desa masing – masing dapat mengajarkan para perempuan yang buta aksara seperti tidak tau menulis, menghitung dan membaca,”ungkap Ashari.
Tak hanya itu, kalian sebagai kader diharapkan dapat mengusulkan kepada pemerintah desa untuk menganggarkan pendataan buta aksara bagi perempuan.
Agar kalian dapat bekerja maksimal dalam membantu para perempuan yang dianggap kurang mampu pengetahuannya dalam menghitung dan membaca.
“Saya kira ini adalah tantangan kalian dalam membantu para perempuan yang dianggap kurang ilmu atau buta aksara,”harap Ashari.
(**)