BOLSEL, dutademokrasi.com– Pertama kali mengikuti Cabang Olah Raga Sepak Bola dalam turnamen Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Utara, prestasi perolehan medali perak sudah menjadi kebanggan tersendiri bagi tim sepak bola H2M Sport Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Kemampuan mengusai lapangan hijau dari para pemain binaan pelatih Sumitro Paidiko pantas untuk menjadi kebanggaan daerah. Potensi dan kemampuan dalam kapasitas usia yang masih tebilang muda, menjadi tolak ukur daerah untuk lebih mengembangkannya lagi kedepan lebih baik.
Dalam bincang-bincang bersama dengan pelatih H2M Sport Sumitro Paidiko, Rabu (18/10/2017), dia mengaku bangga dengan semangat anak-anak asuhnya tersebut.
“Hal yang diluar dari dugaan saya, bisa ke partai final. Tapi begitulah sepak bola, semuanya bisa saja terjadi,” kata Paidiko.
Mengandalkan semangat dan kemampuan para pemainnya, Sumitro Paidiko hanya selang 2 Minggu lamanya melatihnya.
“Saya mengumpulkan mereka untuk latihan hanya berlangsung dua minggu saja. Itupun tidak semua pemain yang ikut latihan, karena ada yang sementara kuliah di luar daerah. Nanti bergabung dua hari sebelum berangkat bertanding. Jadi saya rasa hal yang tidak mungkin kita mencapai partai final,” ungkap Sumitro.
Pertandingan Final melawan Kota Bitung tersebut, diakui Paidiko sangat wajar Bolsel bisa kalah 1-0. “Dalam sepak bola, bukan permainnya yang dinilai, melainkan keunggulan skor akhir pertandingan. Meskipun gol tercipta dari bola liar sepak pojok, itu juga kemenangan buat Bitung,” ungkapnya lagi.
Dia juga mengakui, dalam komposisi pemainnya saja, memiliki kemampuan dalam bertanding hanya 11 orang saja.
“Penjaga gawang saja, kita gunakan hanya satu. Cadangannya tidak ada, karena tidak lulus persyaratan. Pemain yang saya bisa andalkan hanya sebelas orang saja. Jadi ketika lakukan pergantian pemain, saya khawatir jangan sampai merubah pola permainan yang sudah baik,” terangnya.
Untuk kedepannya, Paidiko berharap para pemain yang sudah diasa oleh daerah ini, bisa lebih dioptimalkan lagi dalam latihan. Sehingga kedepan-kedepannya bisa menargetkan juara yang bisa mengharumkan nama daerah.
“Kalau kemarin dengan Bitung, rata-rata pemainnya kelahiran 1997. Kita di Bolsel, aa yang justru masih muda, masih kelahiran 2000an. Jadi masih punya kesempatan untuk lebih giat lagi berlatih. Pertandingan Porprov ini syaratnya U-19,” ujar Paidiko. (firman)