BOLSEL, dutademokrasi.com — Cuaca ekstrim yang terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, akhir-akhir ini yang menyebabkan beberapa desa terkena bencana banjir, tidak luput dari siklus tahunan di wilayah.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Bupati H Herson Mayulu SIP. Katanya wilayah Bolsel sudah luput dari siklus lima tahunan. “Yang terjadi saat ini adalah siklus tahunan. Dimana setiap akhir tahun, terhitung September hingga Desember, daerah mengalami peningkatan curah hujan yang cukup tinggi. Maka jangan heran jika, beberapa wilayah sering terjadi banjir,” kata Bupati Bolsel.
Pemerintah Kabupaten dalam hal ini tentunya tak hanya tinggal diam. Berbagai upaya terus dilakukan untuk membantu warga yang terkena musibah. “Setiap tahun itu, daerah ada persediaan stok bantuan bencana kepada warga. Jadi kalau dibilang Pemda tidak ada bantuan kepada warga itu isu sesat kepada masyarakat. Pak Wabup, terus melakukan peninjauan kelokasi bencana, mengkroscek desa-desa yang terkena bencana banjir,” terang Bupati kemarin.
Bupati menjelaskan, dalam prosedur penyaluran bantuan kepada warga, Pemkab memiliki mekanismenya. Tidak serta merta menyalurkan bantuan begitu saja. “Data-data melalui Sangadi (Kepala desa,red) yang diperlukan. Berapa jumlah warga yang terkena banjir, itu yang diperlukan. Belum lagi kalau rumahnya Sangadi yang juga terendam banjir, pasti sedikit terlambat mengirimkan data ke daerah, saat dapat bantuan pasti juga pertama menerumahnya adalah Sangadi juga,” tutur bupati.
Dalam kondisi cuaca saat ini, Bupati Bolsel dua periode ini mengingatkan kepada warga untuk berhati-hati dalam beraktifitas. “Saya berharap kondisi ini cepat selesai. Paling penting, jangan lupa kita beribadah kepada tuhan yang maha kuasa. Banyak-banyak berdoa, agar daerah kita ini segera terhindar dari bencana,” ujar Herson Mayulu. (firman)