BOLSEL, dutademokrasi.com – Krisis listrik berkepanjangan yang dirasakan oleh umumnya warga Kecamatan Pinolosian Timur, masih terus berlanjut. Terlebih di Desa Dumagin A dan Dumagin B (Dumagin Bersatu), sebulan lebih tak lagi merasakan manfaat listrik ini.
Sebagaimana pengakuan Sangadi (Kepala Desa,red) Dumagin A Pandensolang Papehe saat bersua, Kamis (13/7/2017). Dikatakannya, warga desa Dumagin Bersatu sudah tidak lagi merasakan listrik selama sebulan lebih. “Kalau dihitung, sejak Bulan Ramadhan sampai dengan saat sekarang ini, tidak ada listrik yang masuk di Dumagin Bersatu. Penerangan lampu di rumah-rumah warga kadang tinggal menggunakan gengset bagi yang mampu membelinya,” kata Papehe.
Lanjutnya, selaku Pemerintah Desa, pihaknya sudah mengeluhkan kepada PLN terkait dengan krisis yang tak kunjung usai sepanjang masa ini. “Saya juga tidak tau apa penyebabnya. Kadang di Bagian Matandoi ada lampu menyala debgan tenaga listrik, tapi di Dumagin bersatu ini tidak ada sama sekali. Kalaupun dinyalakan listriknya, paling lama 2 jam saja,” ungkap dia.
Dari kewajiban warga melakukan pembayaran, Sangadi mengungkapkan selalu terpenuhi. “Warga terus membayar setiap bulannya. Tapi selama sebulan ini tidak perna ada lampu bagaimana PLN menagihnya. Bahkan sempat warga saya, pembayaran listriknya melonjak hingga Rp 700 ribu, padahal listrik padam-padam. Ini kadang jadi masalah di wilayah,” terang Sangadi.
Dia juga berharap, krisis listrik yang terus dirasakan oleh warga bisa teratasi dengan baik. “Kalau ada kendala dalam kapasitas listrik,semoga bisa secepatnya teratasi. Khusus warga Desa Dumagin A, kedepan ada beberapa rumah lagi, kalau tidak salah sekitar 12 rumah akan lakukan pemasangan listrik. Sementara belum stabil seperti ini keadaannya. Tapi saya tetap akan konsultasikan lagi dengan PLN,” ujar dia. (firman)