BOLSEL, dutademokrasi.com – Pasokan gas elpiji 3kg di Kabupaten Bolsel mulai mengalami kelangkaan. Warga mengeluhkan kondisi terjadi disaat-saat keperluan di Bulan Ramadhan. Kelangkaan ini terjadi sejak Senin (19/6/2017) kemarin.
Salah satu warga Desa Nunuk Kecamatan Pinolosian Amna Lahabu mengaku kesulitan mencari stok tabung gas elpiji. “Biasanya kami mudah mendapatkan gas elipiji tiga kilogram, namun beberapa hari ini sangat sulit, sementara kebutuhan akan gas elpiji dibulan puasa ini meningkat apalagi lebaran tinggal menghitung hari,” keluh Amna.
Kata dia juga, bukan hanya terjadi di desanya saja, melainkan hampir diseluruh Kecamatan Pinolosian mengalami kekosongan. “Hanya saja sulit didapatkan. Bukan hanya di desa saya saja, tapi hampir diseluruh wilayah Kecamatan Pinolosian,” ujarnya.
Terpaksa, tutur Amna, kayu bakar menjadi solusi dalam kekosongan tabung gas elpijo 3kg. “Karena tidak ada gas, maka kami terpaksa harus menggunakan kayu bakar untuk memasak makanan sahur dan buka puasa,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Kasubag Energy dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bagian Pembangunan Pemkab Bolsel, Rizky Ramli ST dikonfirmasi di ruang kerjanya kemarin mengakui sudah menindaklanjuti kelangkaan gas tersebut. “Kami sudah mengajukan permintaan penambahan kuota gas elpiji sampai dengan lebaran ketupat nanti,” akunya.
Menurutnya, pihaknya sudah mengajukan permintaan 8 truck lagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai dengan lebaran ketupat nanti. “Satu truck bermuatan lima ratus enam puluh tabung, jadi jumlah keseluruhan gas yang akan dipasok kurang lebih berjumlah empat ribu empat ratus delapan puluh,” sebut Riski.
Dijelaskannya, saat ini pangkalan elpiji berjumlah 64 pangkalan. Sebelum-sebelumnya jumlah kuota tabung elpiji yang masuk ke Bolsel berjumlah 8098 tabung. “Makanya untuk menambah kuota jelang dan sesudah lebaran, kita ajukan lagi permintaan sebanyak delapan truck untuk disuplay ke seluruh pangkalan yang ada,” terangnya.
Terpisah Juru bicara Setdakab Bolsel Ahmadi Modeong menegaskan instansi teknis harus lebih proaktif lagi menindaklanjuti kelangkaan gas yang terjadi saat ini. “Kebutuhan masyarakat jelas meningkat, sebab ini bulan puasa dan sebentar lagi lebaran, makanya diharapkan instnasi teknis sesegera mungkin mencarikan solusi supaya kebutuhan masyarakat dapat segera terpenuhi,” pungkas Ahmadi. (firman)