BOLSEL, dutademokrasi.com— Pelaksanaan Program Ibadah Subuh Bersama (PISB) Pemerintah Kabupaten dan Masyarakat Bolaang Mongondow Selatan yang di gelar Sabtu (29/4/2017) di Masjid At Taqwa Desa Pinolosian Kecamatan Pinolosian, dirangkaikan dengan Perayaan Isra’ Miraj Nabi Muhamad SAW 1438 Hijriah.
Pelaksanaan yang dihadiri langsung oleh Bupati Kabupaten Bolsel H Herson Mayulu SIP tersebut, berlangsung dengan hikmat yang diikuti oleh Ratusan Jamaah beragama Islam. Tak hanya beragama Islam saja, dilain tempat juga yang beragama Kristen dan Hindu juga mengelarnya secara bersamaan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati H Herson Mayulu SIP menghimbau kepada seluruh jamaah yang beragama Islam untuk tetap konsisten menjalankan Pogram ini. “Kehadiran baik oleh ASN maupun tenaga Honorer dalam pelaksanaan PISB kembali menjadi perhatian dari Sekretaris Kabupaten. Perlu ada peningkatan kembali agar pelaksanaan ini tetap berjalan dengan baik sesuai denga program dari pemerintah yang ada,” kata Bupati.
Lanjut Bupati, PISB sudah menjadi ciri khas daerah. Untuk itu, kepada Pemerintah dan Masyarakat untuk menjabarkannya sebagaimana program yang sudah dijabarkan melalui visi dan misi daerah. “Saya setiap ada pertemuan di luar daerah, sering ditanya soal PISB ini. Ini sudah menjadi ciri khas kita dalam daerah, sehingga perlu untuk kita kembali meningkatnnya,”ungkap Bupati.
Pada kesempatan tersebut pula, pembawah hikmah PISB dan Isra’Miraj Nabi Muhamad SAW, Ustadz Muhamad Kahimpong memberikan keceriaan dipagi hari bersama dengan ratusan jamaah yang hadir. Dalam penyampaian hikmanya Ustadz Kahimpong sapaan akrapnya menceriatakan perjalanan Rasulullah SAW dalam Isra’ dan Mi’raj. Dalam kutipan ceramahnya, Kahimpong mengungkapkan perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhamad SAW dalam peristiwa isra’Miraj tidak dapat terdeteksi oleh kecanggihan teknologi manapun di dunia. Betapa tidak, dalam kekuasaan ALLAH SWT, dalam satu malam Rasulullah menempuh perjalanannya hingga tembus pada langit ke tujuh dengan kendaraan yang dinamakan Buraq.
“Kendaraan Buraq ini dalam riwayat disebutkan berbadan seperti kuda dan berkepala seperti manusia. Kalau pada zaman itu sudah ada mesin jet, mungkin saja riwayat menyebutkan persamaannya demikian, tapi pada saat ini baru kuda kendaraan tercepat yang ada,” ungkap Ustadz Kahimpong. (firman)