BOLSEL, dutademokrasi.com— Salah satu yang menjadi unggulan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dalam memajukan pengelolaan keuangan daerah hingga desa, terbentuknya klinik desa. Wadah yang menjadi gagasan pembawah dampak positif terhadap pengawasan pengelolaan keuangan di desa.
Kepala Inspektorat daerah Ridel Paputungan mengatakan terbentuknya Klinik Desa yang terdiri dari auditor-auditor yang berkopetensi, melalui proses pelatihan pengawasan pengelolaan keuangan tersebut, berawal dari ide dan pemikiran dari Bupati Bolsel H Herson Mayulu SIP yang menginginkan pengawasan penuh terhadap pengelolaan keuangan sampai di tingkatan desa.
“Berawal semua dari ide pak Bupati, dengan mengambil inisiatif sebagaimana penjabarannya, saya mencoba untuk berkomunikasi dengan seluruh staf yang ada. Pak Bupati bercerita sedikit tentang keinginannya pada saat Dana Desa ini mulai dikucurkan oleh pemerintah pusat. Kekhawatirannya daerah tak mampu untuk mengawasi hingga ke tingkat desa, makanya perlu ada salah satu wadah auditor dalam mengawasi proses jalannya kegiatan yang teranggarkan dari desa ini,” kata Ridel.
Ridel menjelaskan, awalnya Klinik Desa ini diberi nama Bengkel Desa. Namun dengan konsultasi bersama dengan seluruh auditor yang ada, sesuai dengan pengertiannya, Bengkel diartikan barang yang rusak datang dibengkel akan diperbaiki, jika Klinik maka siapa yang sakit bahkan pencegahannya juga bisa di klinik. “Misalnya akan mengalami sakit demam, gejalanya tentu ada, flu dan lain sebagainya, maka solusinya ada di Klinik. Kira-kira demikian ilustrasi yang kami gambarkan dengan klinik desa,” ucap Ridel.
Lanjutnya, memang gagasan dari Bupati Bolsel H Herson Mayulu SIP yang menginginkan perubahan bagi daerah membawah dampak yang baik. “Hasil audit di desa yang dilakukan oleh para auditor tak jauh beda bahkan mengalami kesamaan dengan audit eksternal lainnya hingga pada titik koma angka yang ada. Artinya auditor yang telah kita bentuk ini, mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Bekal dan pelatihan yang diberikan oleh lembaga-lembaga pengawasan lainnya mampu dicerna dengan baik,” tutur Ridel.
Menurutnya, bukan Inspektoratnya yang memberikan perubahan melainkan Bupatinya yang hebat. “Saya kalau bukan pak bupati punya gagasan tak mampu berfikir seperti itu. Jadi Klinik Desa ini, gagasan Herson Mayulu,” cetusnya.
Dia juga menambahkan, kedepan auditor yang sudah termasuk dalam klinik desa, tingggal mengambil status lebih keatas lagi ke jenjang auditor muda. “Jika kita mengikuti harapan dan keianginan dari Pak Bupati, satu desa itu satu auditor. Kedepan kita akan mengupayakan lagi peningkatan kapasitas dan kapabilitas APIP daerah,” ujarnya. (firman)