“Mulanya Hanya Iseng-Iseng Saja”
Catatan: Faisal Manoppo ( jurnalis Harian Komentar)
Penghoby atau pegiat fotografi bawah laut mungkin bagi masyarakat umum aktivitas ini masih asing didengar. Namun bagi para pecinta fotografer spesialis bawah laut (fotografer underwater), bertualang mengabadikan gambar satwa dan flora bawah laut dengan perangkat kamera dan alat selam ini adalah dunia yang berbeda dan penuh tantangan.
Ini dialami sendiri oleh Ayub Mooduto, pemuda asal Desa Pintadia Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolmong Selatan. Bagi Ayub, pemilik akun @Yubzukamoto di Facebook ini, fotografi bawah laut dapat dilakukan oleh siapa saja asalkan dengan niat dan kemauan yang bersungguh-sungguh. Itu tidak mudah karena menjadi fotografer underwater ini sudah dilakoninya sejak lima tahun lalu.
Mulanya, dia hanya gemar mendokumentasikan fenomena alam (landscape) yang ada di permukaan darat. Pertemanan dengan sesama komunitas fotografer, kemudia dia mulai mengenal foto-foto unik yang ada di bawah laut dari komunitas fotografi underwater di Manado, yang dikenalnya dari dunia maya. Perbedaan–fotografer landscape–yang biasa dilakukannya ini mengundang rasa penasaran dan keingintahuan. Sejumlah perlengkapan alat selam dan ‘kondom’ kamera anti air dibelinya dengan cara menabung. “Ada yang lebih bagus dari yang saya punya hasil nabung ini, tapi harganya sangat mahal. Malah ada yang setara dengan harga mobil,” ucap Ayub diiringi tawa.
Dengan perlengkapan yang seadanya itu, tidak menyurutkan dia untuk terus mengeksplorasi kemampuannya. Alhasil, prestasi yang tidak disangka-sangka tersematkan dari hasil jepretandigenggamannya. Tidak tanggung-tanggung, Ayub dinobatkan sebagai pemenang di sebuah website komunitas fotografer underwater level internasional.
Dari ratusan foto yang dikompetisikan, foto hewan laut ‘Coconut Octopus’ (Amphioctopus Marginatus) atau gurita yang diberi tajuk The Dancer, terpilih sebagai foto ‘Pick of The Day’ oleh Scuba Shooters.net.
Pengelola website asal Inggris ini memberikan ucapan selamat atas hasil karya Ayub Mooduto(#Yuzsukamoto) di halaman utamanya. “Saya tidak membayangkan apalagi berharap untuk menang. Mulanya hanya iseng-iseng karena website ini memiliki puluhan ribu anggota fotografer underwater dari seluruh dunia. Jadi kita bisa share pendapat soal foto-foto yang diunggah di website itu. Tapi, hasil ini diluar dari apa yang saya bayangkan. Syukurlah, saya bisa lebih termotivasi lagi,” ucap Ayub yang juga staf pegawai bidang dokumentasi di Bagian Humas Setda Bolmong Selatan ini. Pengalamannya di dunia fotografi bawah laut ini juga telah membawa sejumlah prestasi lainnya di tingkat nasional.
However, sederet prestasi Ayub ini, sudah pasti jadi kredit modal bagi pemerintah Bolmong Selatan mempromosikan daerah dalam ajang Festival Teluk Tomini April nanti. Di mana pada ajang festival tahunan tersebut, juga mengusung lomba Fotografi Underwater. Semoga saja prestasi Ayub di website fotogafer underwater internasional ini menarik para fotografer bawah laut dari manca negara datang ke Bolmong Selatan.
Anda tertarik ingin mencoba tantangan seperti yang dilakoni Ayub? (***)