KOTAMOBAGU, dutademokrasi.com – Kantor Walikota Kotamobagu, Siang tadi didatangi puluhan pedaganag pasar 23 maret guna untuk meyampaikan penolakan terkait pertemuan kemarin dengan Pemerintah Kotamobagu (Pemkot) di kawasan Pasar 23 Maret.
Sofian Bede selaku coordinator aksi dalam orasinya mengatakan, kebijakan pemerintah bukan merupakan solusi bagi para pedagang. Sebab, menurutnya lokasi yang disediakan tidak mampu menampung jumlah pedagang yang ada.”Itu bukan solusi apalagi tempat itu nyatanya over kapasitas bagi pedagang yang nantinya kan berdagang disitu,” kata Sofian.
Menurut Sofian, jika nantinya para pedagang direlokasi ke tempat tersebut. Akan bermasalah dengan para pedagang pakaian yang mendominasi. “Seharusnya lebih jeli. Jika para pedagang bersebalahan dengan pedagang barito, tentu pemandangan ini sangat berkontradikasi,” jelasnya.
Herman Aray selaku Kepala Dinas Perdagangan dan Penanaman, mengatakan, pertemuan kemarin sudah merupakan bagian dari kesepakatan anatara pemerintah dan para pedagang di pasar 23 maret.“Selaku pemerintah kami telah melakukan tahapan yang sesuai dengan prosedur. Dimana, kami telah melayangkan surat himbauan dan mengarahkan pedagang untuk masuk kedalam pasar untuk berjualan, namun nyatanya tidak diterima oleh sebahagian pedagang,” kata Aray. (agung)