KOTAMOBAGU, dutademokrasi.com—Memperingati Hari Ibu ke-88 dirangkaikan dengan Apel Bela Negara ke-68, Kamis (22/12/2016) yang dilaksanakan di lapangan Kotamobagu memberi kesan tersendiri bagi peserta dan masyarakat yang melihat langsung pelaksanaan upacara. Pasalnya, dalam pelaksanaan tersebut seluruh petugas upacara diambil alih oleh kaum hawa baik pembaca pancasila, UUD 1945, pengibar maupun pemimpin upacara. Walikota Kota Kotamobagu, Tatong Bara yang juga dari kaum Hawa bertindak sebagai pembina upacara
Dalam sambutannya Tatong Bara mengatakan hakekat peringatan Hari Ibu setiap tahunnya mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda bahwa Hari Ibu adalah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. “Sebagai apresiasi terhadap perjuangan kaum perempuan, peringatan Hari Ibu ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai hari nasional yang diperingati disetiap pelosok indonesia,” ujarnya.
Saat ini telah banyak keberhasilan dan kemajuan yang dicapai perempuan Indonesia, namun tidak dipungkiri bahwa kondisi perempuan dan anak rentan dari berbagai kekerasan, eksploitasi dan perlakuan diskriminatif. “Perempuan dan anak sangat potensial menjadi korban kekerasan. Karenanya semua pihak harus bisa menciptakan lingkungan yang kondusif agar perempuan dan anak bisa terhindar dari kekerasan,” terangnya.
Turut hadir dalam pelaksanaan upacara tersebut unsur Muspida dan seluruh SKPD dan jajaran pemkot Kotamobagu serta organisasi perempuan. (agung)