BOLSEL, DUTA DEMOKRASI.com – Program Ibadah Subuh Berjamaah (ISB), salah satu keunggulan daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dalam penjabaran visi misi religius. Dilaksanakan sehari dalam sepekan yakni di Hari Sabtu. Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) diwajibkan untuk hadir dalam pelaksanaan program yang dirancang oleh Bupati H Herson Mayulu SIP.
Pemberlakuan pemotongan 10 persen Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) bagi ASN yang tidak hadir dalam pelaksanaan ISB, membuat hampir seluruhnya mengikuti dengan maksimal. Sehingga Bupati selaku pencetus program pengembangan keimanan Umat ini, kembali menginginkan ASN tidak disibukan dengan absen yang dijalankan dalam setiap pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh daerah.
“Saya memintakan kepada seluruh ASN, agar setiap pelaksanaan ISB fokus untuk ibadah. Bukan sibuk untuk mencari orang atau teman yang memegang absen supaya tercatat. Ibadahnya paling penting untuk dilakukan,” tegas Bupati H Herson Mayulu SIP.
Keseriusan Bupati dalam meningkatkan nilai-nilai keimanan terutama dilingkup Pemerintah Kabupaten, benar-benar dilakukan dengan baik. “Sudah ada beberapa program religius yang kita kembangkan di daerah seperti ISB, pengajian khusus untuk ASN yang belum bisa membaca Al qur ‘an dan kedepan program-program lainnya yang berhubungan dengan religius akan dikembangkan juga,” ungkap Bupati.
Dijelaskan oleh Bupati, salah satu keunggulan daerah menerapkan program ISB telah membawah dirinya sampai bertemu langsung dengan Imam Masjid besar Al Masjidil Haram sewaktu menjalankan ibadah haji beberapa waktu yang lalu.
“Dari keseluruhan Jama’ah haji se dunia, kami dipilih hanya Tiga ratus orang saja dengan mengisi quisioner terkait dengan pengembangan ukhwah islamiah di wilayah. Saya membawa ISB selaku program sebagai Bupati dengan penerapan pengembangan nilai-nilai ketakwaan terhadap umat. Alhamdulillah, dari Tiga Ratus orang yang ikut seleksi hanya Sepuluh orang Jama’ah haji yang dipilih bertemu langsung dengan Imam Masjidil Haram. Saya urutan ke Sembilan yang dipanggil bertemu langsung dengan beliau,” terang Bupati.
Bupati juga menghimbau agar ASN yang diwajibkan untuk menjalankan program ini, bisa benar-benar diikuti dengan tujuan ibadah. “Bukan karena takut tidak mengisi absen dan dipotong TKD, melainkan takut kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang sudah memberikan kita banyak keunggulan dalam hidup. Baik Islam maupun Kristiani maupun agama-agama dan kepercayaan lainnya, tanamkan keimanan dengan benar didalam jiwa kita,” ujar Bupati. (tr1)