BOLSEL, DUTA DEMOKRASI.com – Dugaan manipulasi absensi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dilakukan oleh oknum-oknum ooperator yang menangani Finger Print nampaknya mulai tercium oleh Bupati Bolsel H Herson Mayulu SIP. Gencar-gecarnya daerah melakukan penegakan soal disiplin kehadiran ASN justru dengan mudahnya dilakukan editan penggantian daftar kehadiran setiap harinya.
Bupati sudah mendapati laporan masuk kepadanya. Sebagaimana ungkapkannya belum lama ini, oknum ASN yang mulai melakukan manipulasi absensi termasuk Finger Print sudah mulai ada. “Saya sudah mendapat laporan adanya upaya manipulasi absen baik itu menggunakan absen manual ataupun absen digital (finger print). Absen digital ini sendiri dimanipulasi ketika hasil finger print hendak dicetak, dengan kata lain diedit sebelum diserahkan ke pimpinan,” kata Bupati H Herson Mayulu SIP.
Diketahui, dasar dari absen baik Manual maupun Finger Print yang ada di Pemkab Bolsel, menjadi ukuran pembayaran Tunjangan Kinerja Daerah (TKD). Dengan upaya Pemkab meningkatkan disiplin ASN lingkup Pemkab Bolsel, akibat ulah dari oknum yang memiliki kompetensi terhadap hal tersebut, menjadi tidak efektip. Pemkab perlu melakukan pengawasan kembali terhadap pelanggaran tersebut.
Bupati mengingatkan jika kedepan masih ada lagi yyang ditemui demikian di masing-masing SKPD yang ada, sanksi tegas tentunya akan diberlakukan terhadap ASN yang nakal. “Jadi apabila ditemukan seperti itu, tentu akan diberi sanksi yang sangat berat,”Sentil Bupati.
Bupati juga menegaskan setiap pimpinan SKPD harus melakukan pengawasan terhadap kehadiran dan kinerja dari para stafnya yang ada, sehingga dalam upaya-upaya demikian tidak akan terjadi kedepan. “Ini yang kita harus benahi, pengawasan internal SKPD harus diperkuat. Jikalaupun finger print bisa dimanipulasi, kita akan menggunakan face scaner (absen deteksi wajah),” pungkas bupati. (firman)