BOLMUT, dutademokrasi.com – Para pengguna jalan dan masyarakat di Desa Kuhanga Kecamatan Bintauna, mengeluhkan pekerjaan proyek perbaikan jalan Trans Sulawesi yang tak disertai dengan tanda hati-hati. Padahal perbaikan jalan tersebut, banyak lobang yang dalam yang bisa mengakibatkan kecelakaan.
Seperti disampaikan Risnan salah satu pengendara yang sering melintas di jalur tersebut, seharusnya pihak kontraktor setelah melakukan penggalian harus menaruh tanda hati-hati agar pengguna jalan dapat mengetahui tanda bahaya.
Kedalaman lobang jalan sekitar 10 hingga 12 sentimeter, belum lagi panjang jalan aspal yang di gali bervariasi tergantung dari tingkat kerusakan. Itu semua bisa membahayakan pengguna jalan. Selain kendaraan bisa cepat rusak, juga rawan terjadi kecelakaan,” aku Risnan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bolmut Rudini Masuara mengatakan, proses pengerjaan dikerjakan secara serentak se Provinsi Sulut. Salah satunya di Kabupaten Bolmut. Pekerjaan ini merupakan tanggung jawab Dinas PUPR Provinsi dan balai jalan.
“Jenis perbaikan yang mereka tangani adalah patching atau membongkar aspal yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan, berupa lubang atau bergelombang. Aspal tersebut di angkat dan kembali di lapisi dengan aspal baru,” jelas Masuara.
Terpisah, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Bolmut Ramses Sondakh mengatakan, pihak pekerja harusnya memasang papan tanda hati-hati, agar dapat diketehui para pengguna jalan baik roda dua dan roda empat.
“Diharapkan juga hasil pekerjaan berkualitas, karena ini akan digunakan masyarakat umum. Apalagi ini adalah jalan Trans Sulawesi yang selalu dilalui kendaraan antar wilayah,” kata Ramses.
(Jaya)