KOTAMOBAGU, dutademokrasi.com— Warga Bolaang Mongondow Raya (BMR) untuk Pemilihan Legislatif 2019 mendatang, memiliki figur-figur yang berpotensi memperoleh kursi di Parlemen DPR RI. Satu diantaranya Herson Mayulu yang maju dari PDI Perjuangan.
Rubianto Suid, Ketua tim kampanye Caleg DPR RI Hi Herson Mayulu, membeberkan beberapa alasan mengapa Hi Herson Mayulu paling rasional dipilih warga Bolaang Mongondow Raya (BMR) di Pemilihan legislatif 2019.
Beberapa alasan katanya, karena sosok Hi Herson Mayulu dicalonkan oleh PDIP yang punya jaminan dapat melewati syarat angka ambang (Parlemen Threshold) yang menjadi syarat yang ditetapkan oleh KPU untuk duduk di parlemen di Pemilu 2019 ini.
“Hi Herson dicalonkan oleh PDI Perjuangan tentu punya jaminan. Dalam berbagai survei elektabilitas parpol, PDIP masih mendominasi dan diprediksi keluar sebagai pemenang Pemilu 2019,” kata Robianto.
Dari beberapa hasil survei nasional, PDIP masih diungulkan dan diperkirakan akan memecahkan rekor kemenangan Pemilu 2019.
“PDI Perjuangan kini mencatat angka elektabilitas hampir 30% dalam beberapa survei mutakhir. Angka itu jelas jauh di atas batas 4% raihan suara nasional yang menjadi syarat parpol untuk menempatkan Caleg ke DPR-RI,” jelasnya.
Aturan ini memang hanya berlaku untuk DPR-RI. Karenanya memilih Caleg ke DPR-RI harus mempertimbangkan kekuatan partai pengusung dari sang Caleg.
“Siapapun pemilih yang memilih Herson Mayulu terjamin suaranya tidak akan percuma atau ‘hangus’ akibat dari pemberlakuan aturan parlemen threshold. Setiap suara pilihan yang diberikan ke Herson Mayulu ke DPR-RI potensial menjadi kursi serta keterwakilan figur di DPR-RI,” kata dia.
Alasan lain lanjut Robianto, memilih Bupati Bolsel dua periode ini adalah demi mewujudkan hadirnya tokoh pluralis/multikulturalis menjadi wakil rakyat Sulawesi Utara di DPR-RI. Sebab Herson akan menjadi figur penjaga prinsip keterwakilan beragam yang senantiasa diperjuangkan mesti terwujud pada enam figur wakil Sulut di Senayan. Mulai dari latar belakang Agama, RAS, Etnik dan entitas kulturalnya.
Herson Mayulu dalam konteks ini akan menjadi figur keterwakilan kultural Bolaang Mongondow Raya (BMR), sekaligus keterwakilan figur muslim di PDIP Sulut pertama dari latar identitas Muslim.
Alasan lain lanuutnya, karena H2M sapaan akrab HI Herson Mayulu karena urusan pemerintahan dan mengelola aspirasi masyarakat.
“Figur Herson memang punya latar karir politik yang sangat komplit,” tambahnya.
Berdasarkan latar belakang dan karir politik, Herson Mayulu memiliki perspektif lengkap ihwal penyelenggaraan pemerintahan/negara. Ini menjadi modal dasar baginya untuk bekerja memperjuangkan kepentingan rakyat Sulut di DPR-RI.
Hanya dengan sedikit penyesuaian diri pada suasana kerja di DPR-RI, Herson Mayulu akan berfungsi dalam tugas utama DPR-RI, yaitu melakukan tugas-tugas legislasi; budgeting dan tugas-tugas kontrol pemerintahan.
“PDI Perjuangan selalu tercatat mampu meraih 2 kursi di DPR-RI sejak Pemilu 2009. Herson Mayulu sendiri senyatanya punya nilai elektabilitas yang tinggi, sekurangnya hingga akhir 2018,” tambah Robianto lagi.
Herson Mayulu bersama tim kecilnya telah membuktikan kesungguhan pencalonannya sejak tahun 2016. Dia turun ke berbagai pelosok daerah. Di sana dia bertemu dengan beragam konstituen dibermacam acara politik; berbagai forum organisasi masyarakat; serta dibanyak hajatan keluarga, kerabat maupun para handai taulannya.
“Dia telah bekerja keras dan penuh disiplin untuk membuat dirinya layak dipilih,” tandasnya. (*)