BOLSEL, dutademokrasi.com—Pemerintah Kabupaten Bolaang MongondowSelatan (Bolsel), Selasa (18/12/2018) menggelar Ibadah Pra Natal se-BolaangMongondow Raya (BMR) yang dipusatkan di Gereja Oikumene Bukit Hermon KawasanPerkantoran-Panango.
Ada yang menarik dalam perayaan ini. Wujud kebersamaan dalam perbedaan agama nampak. Selain jemaat yang berasal dari gereja-gereja denominasi, kegiatan pra-natal kemarin juga dihadiri undangan dari lintas agama, muslim dan hindu. Kegiatan keagamaan ini, sangat kental dengan toleransi umat yang tinggi.
Ibadah pra-natal yang bertema ‘Light shine in the darkness’ (cahayaterang dalam kegelapan) ini dipimpin oleh Ketua Majelis Daerah GPdI Sulut, PdtIvonne Indriah Awui Lantu. Usai ibadah dilanjutkandengan kegiatan seremoni.
Dalam sambutannya, Bupati Iskandar Kamaru menyatakan kegiatan ini menjadiagenda daerah yang akan digelar setiap tahun. “Cita-cita kita menjadikan Bolselsebagai laboratorium umat beragama di Sulut. Kami berterima kasih kepada BupatiBolsek dua periode Haji Herson Mayulu atas fondasi religius yang telahdiletakkan pada awal pembangunan Bolsel,” tutur Bupati definitif keduaKabupaten Bolsel ini.
Selanjutnya, Gubernur Sulut yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Daniel Mewengkang saat membacakan sambutan gubernur menyampaikan, momen ini menciptakan kebersamaan dan persaudaraan tanpa mebeda-bedakan. “Jadikan sebagai sarana peningkatan motivasi semangat dan sportivitas dalam membangun,” ucap Mewengkang.
Setelah itu, penyampaian pesan dan kesan dari perwakilan lintas agama.Kesempatan pertama oleh Pdt DR Albert Awui dari Biro Organisasi GPdI Sulutmewakil umat kristiani. “Hari ini kita sangat bersuka cita. Belum ada di tempatlain baru ada di Bolsel. Terima kasih kepada Bapak Haji Herson Mayulu (Bupatidefinitif pertama) sebagai pemrakarsa,” Tutur Pdt Albert di hadapan ribuanjemaat.
Selanjutnya pesan dan kesan disampaikan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Bolmong I Nyoman Suwaman. Kata dia, kegiatan ini meningkatkan kerukunan antar umat beragama serta persatuan dan kesatuan. Sejalan dengan ajaran agama hindu.
“Umat minoritas merasa berbahagia berada di tengah-tengah agamamayoritas. Terima kasih kepada Bapak Haji Herson Mayulu. Kami diberikan puratempat ibadah agama hindu. Rumah ibadah ini akan dipergunakan oleh seluruh umathindu yang datang beribadah di Bolsel,” ucapnya.
Sementara dari kalangan Islam pesan dan kesan disampaikan Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Sulut sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulut Haji Herson Mayulu.
“Nikmat iman sehingga kita yang berbeda suku, beda agama bisa bersatu ditempat ini sebagai ciptaan Tuhan. Terima kasih atas kedatangannya ke Bolsel.Sudah mendukung visi religius Bolsel,” kata mantan Bupati dua periode Bolselini yang diketahui sebagai penggagas visi religius yang kini menjadi ikonKabupaten Bolsel.
Dia juga menambahkan alasannya mengusung visi religius pada Pilkada pertama Bolsel 2010 lalu. “Kami menginginkan seluruh masyarakat Bolsel takut tuhan. Takut berbuat salah karena selaku diawasi oleh tuhan,” katanya.
Di akhir sambutannya, Herson berpesan kepada seluruh masyarakat khususnya ASN Bolsel agar lebih tekun beribadah. “untuk ASN Kristen ambil hikmah Johanes 8:12 ‘Akulah terang dunia; barang siapa mengikut Aku ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup’,” tutup Mantan bupati yang pernah menerima penghargaan sebagai Tokoh Toleransi Umat Beragama Provinsi Sulut ini.
Sekadar informasi, acara pranatal Pemkab Bolsel ini turut dihadiri Ketua DPRD Bolsel Hi Abdi Van Gobel, Anggota DPRD Provinsi James Tuuk, Wakil Bupati (wabup) Kabupaten Bolmong Yanni Tuuk, Forkopimda Bolsel, Sekda Bolsel Marzanzius Arvan Ohy, Wakil Sekretaris Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sulut Pricylia Elviera, para Asisten, Staf Ahli, Staf Khusus Bupati, Pimpinan OPD Pemkab Bolsel, para pendeta/gembala gereja se-BMR, dan tokoh agama Islam dan Hindu serta ribuan undangan. (adve/cp)