Manado, dutademokrasi.com – Kondisi pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang menjadi salah satu hal yang diselidiki Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Pesawat ini berlalu lalang dari Jakarta, Manado hingga China dalam 10 hari terakhir dengan durasi delay yang makin parah di tiga hari terakhir pada saat melayani pernerbangan menuju dan bahkan kembali di bandara samrat Manado.
Dari data yang terlacak penerbangan Lion Air PK-LQP tidak selalu tepat waktu. di tiga hari terakhir, dimana pesawat PK-LQP mengalami delay beberapa kali yang mana delay tersebut durasinya makin lama.(Jaya)
Berikut riwayat penerbangan Lion Air PK-LQP 3 hari sebelum jatuh Dikutip di detiknews.com :
26 Oktober 2018
Pada dini hari, Lion Air PK-LQP terbang dengan rute Shanghai-Denpasar pada pukul 03.02 waktu setempat atau mundur 7 menit dari jadwal.
Mendarat di Denpasar pukul 09.03 WITa, pesawat lalu melanjutkan penerbangan ke Manado. Pesawat dijadwalkan untuk terbang (scheduled time departure/STD) pada pukul 09.55 WITa namun baru terbang (actual time departure/ATD) pada 13.38 WITa. Itu berarti pesawat delay sekitar 3,5 jam.
Pesawat lalu mendarat di Manado pada 15.51 WITa. Di Manado, pesawat PK-LQP lalu dijadwalkan terbang ke Tianjin, China pada 16.55 WITa. Namun, pesawat akhirnya baru terbang pada pukul 17.34 WITa atau delay sekitar 40 menit.
Lion Air PK-LQP mendarat di Tianjin pada 23.13 waktu setempat. Pesawat lalu ‘parkir’ kurang dari dua jam di bandara.(Jaya)
28 Oktober 2018
Setelah menginap semalam, Lion Air PK-LQP terbang dari Manado ke Denpasar pada pukul 07.51 WITa. Jadwal ini delay 1 jam 11 menit dari yang seharusnya lepas landas pukul 06.40 WITa.
Pesawat PK-LQP mendarat di Denpasar pada pukul 10.00 WITa. Namun, pesawat baru dijadwalkan terbang lagi 7,5 jam setelahnya.
Lion Air PK-LQP dijadwalkan terbang Denpasar-Jakarta pada pukul 19.30 WITa, namun baru lepas landas pada 22.21 WITA. Itu berarti pesawat delay 3 jam.
Berbeda dari 2 hari sebelumnya, frekuensi penerbangan Lion Air PK-LQP di 28 Oktober 2018 lebih sedikit yaitu hanya 2 kali penerbangan. Pada 26 Oktober 2018, PK-LQP terbang 3 kali dan pada 27 Oktober 2018 pesawat ini menjalani 5 penerbangan.
29 Oktober 2018
Pada 29 Oktober 2018, pesawat Lion Air PK-LQP terbang dari Jakarta ke Pangkalpinang dengan nomor JT-610. Pesawat seharusnya terbang pukul 06.10 WIB namun baru lepas landas pukul 06.21 WIB.
Pesawat yang membawa 189 orang itu kemudian hilang kontak dan dipastikan jatuh. Hingga saat ini, pesawat belum ditemukan.