Dutademokrasi.com – Kita sejak kecil diinfromasikan bahwa malaikat Munkar dan Nakir ditugaskan oleh Allah untuk mengajukan beberapa pertanyaan kepada ahli kubur. Hanya saja pertanyaan yang muncul kemudian, bagaimana dua malaikat ini menjalankan tugasnya sementara “pasien” atau ahli kubur yang mesti diperiksa begitu banyak?
Dalam sehari saja berapa banyak orang yang meninggal karena suatu sebab di sebuah negara. Belum lagi dengan orang yang meninggal dalam sehari di pelbagai negara di dunia. Bagaimana kalau dalam satu waktu banyak orang yang meninggal baik di tempat yang sama maupun menyebar di pelbagai belahan dunia?
Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, menjelaskan bahwa banyaknya jumlah orang yang meninggal dalam satu waktu atau satu hari dan sebaran lokasi orang yang meninggal di pelbagai belahan bumi tidak menghalangi malaikat Munkar dan Nakir dalam menjalankan tugasnya. Dengan kata lain, mereka semua akan mendapat pertanyaan yang sama seperti ahli kubur sebelumnya di alam barzakh.
وإذا مات جماعة في وقت واحد بأقاليم مختلفة سئلوا جميعا في ذلك الوقت ولا مانع من ذلك
Artinya, “Bila sekelompok orang meninggal dalam satu waktu di lokasi yang berbeda, mereka semua tetap akan ditanya [oleh Munkar dan Nakir] pada saat itu juga. Tidak ada halangan karena itu semua,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, [Semarang, Maktabah Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 17).
Imam Al-Qurthubi, sebagaimana dikutip oleh Syekh M Nawawi Banten, mengatakan bahwa kendala jarak dan jumlah “pasien” yang begitu banyak tidak menyulitkan malaikat Munkar dan Nakir dalam menjalankan tugas mereka.
Imam Al-Qurthubi membayangkan fisik kedua malaikat ini yang demikian besar. Dengan fisik yang besar itu, kedua malaikat ini cukup sekaligus bertanya kepada ahli kubur yang banyak dan yang menyebar di pelbagai belahan dunia.
قال القرطبي جاز أن تعظم جثتهما ويخاطبان الخلق الكثير مخاطبة واحدة
Artinya, “Al-Qurthubi mengatakan, bisa jadi fisik kedua malaikat itu besar. keduanya cukup sekaligus bertanya kepada semua ahli kubur itu,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, [Semarang, Maktabah Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 17).
Sementara Imam As-Suyuthi menjelaskan bahwa Munkar dan Nakir adalah malaikat yang ditugaskan oleh Allah untuk menginterogasi ahli kubur. Tetapi dalam menjalankan tugas ini, keduanya tidak sendirian. Keduanya dibantu oleh malaikat khusus yang disiapkan untuk menjalankan tugas ini.
Malaikat Munkar dan Nakir bersama para malaikat yang bertugas khusus itu menanyakan ahli kubur di alam barzakh. Mereka semua akan menghadapi makhluk mukallaf baik kalangan jin dan manusia dengan sejumlah pertanyaan terkait keimanan.
وقال السيوطي يحتمل تعدد الملائكة المعدة لذلك كالحفظة ونحوهم والسؤال مخصوص بمن كان مكلفا ولو جنا لا ملكا
Artinya, “Imam As-Suyuthi mengatakan, mungkin saja malaikat yang disiapkan untuk itu [bertanya] itu banyak seperti malaikat hafazhah dan seumpamanya. Pertanyaan secara khusus ditujukan untuk ahli kubur yang mukallaf meskipun bangsa jin, tidak untuk bangsa malaikat,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, [Semarang, Maktabah Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 17-18).
Dari pelbagai keterangan ini, kita mendapatkan informasi bahwa malaikat Munkar dan Nakir meski hanya berdua (atau bersama para malaikat lain) tetap menjalankan tugas yang diperintahkan Allah SWT. Kedua tetap bekerja tanpa terkendala jarak dan jumlah ahli kubur, serta waktu. Wallahu a ‘lam. (Alhafiz K)
Sumber : NU Online