BOLTIM, dutademokrasi.com— Takaran berat netto beras Bulog yang disalurkan dalam bantuan bencana alam Desa Bulawan Satu dan Desa Kotabunan Kecamatan Kotabunan berkurang. Sesuai dengan informasi dari warga, beras yang diterima harusnya 15 kilogram dalam takaran karung beras Bulog, hanya memiliki berat 11 kilogram saja. Jumlahnya tekor 4 kilogram.
Sangadi Desa Bulawan Satu Haris Lasambu saat dikonfirmasi kemarin membernarkannya. Katanya beras bantuan pemerintah yang mereka terima takarannya berkurang atau tidak utuh lagi. “Harusnya setiap karung beratnya 15 kilogram, tapi setelah ditimbang beratnya hanya 11 kilogram,” ungkap Haris.
Dugaan sementara, ada unsur kesengajaan dalam penyaluran beras bantuan tersebut dikurangi oleh pihak yang terkait didalamnya. Karena hampir rata-rata setiap jumlah kiloan dalam satu karung mengalami kekurangan jumlahnya.
Hal ini juga dibenarkan Sekretaris Desa (Sekdes) Bulawan Satu Sandy Husain. Dia mengatakan sebelum beras diturunkan dari mobil dia menduga isi beras dalam karung sudah dikurangi. Dugaan itu pun benar, dimana setelah ditimbang rata-rata berat beras perkarung dikurangi 4 kilogram.
“Setelah ditimbang setiap karung berkurang 4 kilogram dari jumlah keselurahan bantuan 46 karung beras yang ada. Ini kan aneh, ” kata Husain juga.
Sementara Pemerintah Kabupaten Boltim melalui Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Boltim Syaiful Umbola, memintah kepada pemerintah desa yang menerima bantuan beras tersebut, agar Sangadi selaku pemerintah desa setempat segera meloporkan jumlah beras yang berkurang untuk di usulkan lagi ke pihak Bulog.
“Kami akan ganti jumlah beras yang kurang, tapi Sangadi harus masukan datanya untuk kami usulkan lagi ke Bulog, ” tutup Umbola. (tr4)