BOLSEL, dutademokrasi.com – Sejumlah media online mencatut nama Pemkab Bolsel tak ambil andil dalam penyaluran bantuan korban bencana. Padahal warga justru sudah menerimanya sejak awal kejadian Selasa (15/8/2017) lalu.
Belakangan mencuat Pemkab tidak menyalurkan bantuannya. Kepala Bagian Humas Setda Bolsel Ahmadi Modeong menapik hal tersebut. “Sejak awal bencana banjir, Pemkab melalui Dinas Sosial dan BPBD juga Dinas Kesehatan sudah menyalurkan bantuan kepada warga,” kata Ahmadi.
Dikritisinya, jangan hanya peraoalan popularitas dari seseorang kemudian Pemkab yang dijadikan sasaran tembak yang menyebutkan tidak ada penyaluran bantuan sama sekali. “Kami dari daerah tidak mempersoalkan siapa yang datang memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban. Tapi yang menjadi persoalan, kenapa Pemkab dituding tidak menyalurkan bantuan kepada warga,” tutur Kabag Humas.
Disebutkannya, penyaluran bantuan pertama kali kejadian bencana banjir pada tanggal 31 Juli 2017 di Desa Mataindo dan Mataindo Utara. Bantuan dari dinaa sosial berupa 1 Ton beras, perlengkapan tidur, peralatan masak dan terpal. Untuk BPBD berupa paket family kid yang didalamnya ada seragam anak sekolah dan pakaian lainnya untuk orang tua. “Itu banjir pertama kali terjadi kemarin,” jelas Kabag Humas.
Sementara banjir sususlan ke 2 yang terjadi di Desa Tobayagan, Torosik, Adow, Adow Selatan, Mataindo Bersatu dan sebahagian desa di Kecamatan Pinolosian Timur, bantuan diturunkan pada tanggal 16 Agustus 2017.
“Jadi kalau ada pemberitaan menyangkut penyaluran bantuan Pemkab tidak ada, siapa yang bilang demikian. Jangan hanya karena mengejar popularitas dan menyudutkan Kami Pemerintah Daerah,” ucap Ahmadi.
Kabag Humas juga menambahkan bantuan susulan saat ini juga sementara disalurkan. “Dan saat ini, bantuan sementara berlangsung juga penyalurannya. Makanya saya tegaskan opini jangan dibuat-buat dan mencatut yang sebenarnya tak perlu disebutkan,” ujarnya. (firman)