BOLSEL, dutademokrasi.com— Bukan perkara mudah bagi Pemerintah Kecamatan dalam merubah paradigma masyarakat untuk menerapkan sebuah program unggulan. Kecamatan Tomini mulai dengan Program Sejengkal Tanah. Mulai merubah sistem bertani masyarakat dengan ransangan bantuan milik Pemerintah baik dari Desa, maupun dari Pemerintah Kabupaten.
Camat Tomini Suprin Mohulaingo mengatakan untuk menerapkan program pemerintah Kecamatan ini, terobosan menyentuh secara langsung kepada masyarakat harus terpantau secara rutin oleh Pemerintah Desa. Menjadi kebiasaan dari warga, ketika memperoleh bantuan dari pemerintah, karena tidak memiliki lahan, bantuannya hilang dan hasilnya pun tak perna ada,” kata Suprin.
Lanjutnya, dengan program sejengkal tanah, Pemerintah Kecamatan mengajak warga untuk memanfaatkan lahan-lahan yang masih bisa ditanami warga. “Lewat program ini, kita bisa melakukan pengawasan secara langsung kepada masyarakat. Menganjurkan untuk menanam, memanfaatkan lahan yang masih memiliki peluang untuk kita tanami,” ucap Mohulaingo.
Lewat program ini, setiap kepala keluarga di masing-masing desa, dianjurkan menanam pada luas lahan 2 hektare. Dengan hitungan, 1 hektare Pisang dan 1 hektare jagung. “Dari sini dapat kita ukur penghasilan warga rata-rata per desa. Dapat diketahui peningkatan ekonomi yang diperoleh warga. Setiap bulan dapat kita lakukan evaluasi melalui Pemerintah Desa setempat,” terang Suprin.
Desa-desa di Kecamatan Tomini sudah mulai menerapkannya. Dalam program ADD/DD juga teranggarkan pemberdayaan masyarakat lewat program bantuan terhadap petani berupa bibit dan pupuk. Salah satu desa yang sudah mulai jalan saat ini Desa Botuliodu. Warga sudah mulai menerapkannya. Bahkan secara serentak untuk tahun 2017 ini, Bulan Agustus mendatang akan melangsungkan penanamannya. “Mulai Bulan Agustus mendatang, secara keseluruhan akan melangsungkan penanaman Jagung secara masal oleh warga,” kata Sangadi (Kepala desa,red) Desa Botuliodu Ais Abdjul. (firman)