Pertama; Maaf saya memang bukan Penulis. ‘apalagi dibandingin dengan se-orang penulis sekelas Faisal Manoppo..hihihi, SESEK orang Manado sering mengungkapkan kata ini apa bila melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang menurut dia tidak baik. Sepenggal kalimat inilah yang pantas saya berikan kepada Teman saya Faisal Manoppo warga Mogolaing, yang ternyata tidak pandai memahami bahasa dalam tulisan saya hehee tapi sudahlah kita tidak perlu membahas keterbatasan nalar seorang teman yang merasa diri sudah pintar menulis hihiii. mungkin kalau merangkai kata dia sudah bisa tapi dalam susunan paragrafpun dia kacau balau. Pada tulisan awal bertajuk (Si) Gila (Orang pe) Urusan ditulisan inilah kekacauan Faisal Manoppo dimulai.
Dia mencoba masuk pada awal tulisan dengan memaksakan Alkisah seorang anak muda dan tua rentah penghisap rokok yang dalam simpulannya dia masih ada tua rentah umur 99 tahun dan masih hidup dan terus merokok, perihal keheranan sang pemuda kepada tua rentah berumur 60-an tahun dan jawabanpun Karena si kakek usia 99 tahun “ ndak gila deng orang pe urusan “ seolah keputusan Tuhan dilampaui bahwa persoalan “ Hidup dan Matinya “ seseorang adalah prerogatifnya Tuhan, disini jelas kelihatan kebodohan Faisal yang ngaku sudah pintar menulis hmmmm. Saya maklum saja mungkin si Faisal teman saya ini terlalu hoby membaca dongeng dan komik serta cerita-cerita rakyat. Pada paragraf selanjutnya tanpa dia sadari dia sendiri sudah mulai “ Gila Urusan “ mengapa ??,,,,,diposisi dia sebagai jurnalis yang semestinya mengawal jalannya roda Pemerintahan dan perjuangan kepentingan masyarakat justeru Faisal tampil sebagai pembela Penguasa yang sedang ramai dalam topik diskusi dimedsos tepatnya digrup SMB. disini juga Faisal menyerang habis-habisan pribadi saya, sementara antara saya dan dia tidak pernah ada masalah karena kami saling kenal tanpa saling menyakiti selama ini. Motif Faisal menyerang pribadi saya sudah jelas dia sebutkan pada tulisan awalnya, yang tak terbantahkan dia membela Penguasa yang saya kuatir dia menjadi jongos alias anjing mangasu, mudah-mudahan tidak.
Kehadiran saya dijejaring social pun sepertinya sudah diintip dan dimata-matai oleh Faisal bahkan diikuti secara detail dimedsos yang kemudian dijadikan landasan menyerang pribadi saya. BUKANKAH pada posisi ini andalah Faisal yang “Gila Urusan” orang hehee, anda perlu mengkoreksi kembali siapa anda dan sudah sehebat apa diri anda sebelum menyerang pribadi saya yang anda sendiri sama sekali tidak berinteraksi dalam diskusi di grup SMB yang lagi ramai karena sang Penguasapun ikut nimbrung dalam diskusi yang memacu andrenalin para netizen, yang masih pada batasan layaknya diskusi-diskusi terbuka lainnya. Saya kok heran Faisal Manoppo warga Mogolaing ini begitu bernafsu membela ”orang” dan mendiskreditkan saya. ‘Ada bayar brapa so satu tulisan Faisal..? Sebagai teman saya mengingatkan Faisal untuk tetap menjaga marwah jurnalis, sajikan tulisan yang berbobot dan diminati oleh masyarakat pembaca dan bukan menjadi maaf, suruhan ataupun jongos siapa saja, Faisal. ‘saya tau bahwa ada beberapa teman-teman termasuk anda, di suru carikan solusi untuk menghantam saya. dan lahirlah ide ‘dari salah satu teman anda yang kebetulan juga adalah teman saya, saya tau siapa dia,hihihihi, kemudian munculah ide dari salah satu teman itu, ‘kita hantam dia gunakan tulisan Pak’ dan setujulah semuanya. ‘tentu ini semua karena disuruh oleh seseorang itu, ‘Mengingat kebiasaan orang ini memang begitu…hahaha, ‘kita so pernah lalui ini gaya begini, ‘Calana Tua’ kwaa hahahaha, sungguh lucu, dunia sudah jadi terang gini, ko’ masi mau jadi Jongos.ha ha ha, tapi biarlah itu jadi urusan anda saja, soalan lain saya tidak perlu ambil Pusing juga.
Kalau Nyandak Mampu Jang Ba Paksa Sehan; membaca judulnya saja orang sudah bisa menilai kualitas tulisan dari seorang jurnalis amatiran yang hanya bisa disuruh mengikuti tuannya hehe, hmmmmm.Tulisan keduanya ini Faisal mengakui kebodohannya bahwa dia ndak paham dan pura-pura tidak mengerti dengan tanggapan saya pada tulisan pertama dia. Bahkan berlagak seperti Kolumnis Terkenal yang sudah mampu menilai Tulisan orang. ‘Orang bodohpun mengerti apa yang saya tulis dalam tanggapan saya tapi ternyata Faisal mengakui ‘tidak. Saya teringat diskusi saya dengan salah satu penulis terkenal yang sesekali di serang Oleh Faisal Lewat Tulisanya, ‘saya Tanya ke dia kenapa tidak di balas bro ‘tulisan Faisal? kemudian dia mengatakan kepada saya bahwa tulisan Faisal Manoppo itu tidak perlu ditanggapi karena nanti derajad saya akan jatuh sebagai Penulis, hahahaaa. ‘Tapi biarlah karena si orang ini memang penulis Handal dan semua tau kepiawaianya menulis, biar saya ladeni saja dia (faisal) yang kini menjadi Jongos dan orang suruhan. Hal ini harus saya lakukan karena Faisal sudah masuk kewilayah pribadi saya. KETELEDORAN Faisal menyimpulkan saya bersama dengan teman-teman membangun konspirasi sangat-sangat premature dan asal bunyi. Lagi-lagi anda terinspirasi dengan cerita dongeng dan menduga-duga akar masalah yang semestinya keliru bagi seorang Jurnalis “Duga-Duga ala Faisal Manoppo” seperti anda. Semoga anda tersadarkan karena antara kita tidak ada permusuhan Faisal Manoppo. Terakhir, Karena saya bukan Penulis maka semoga pembaca Paham.
Penulis : Sehan Ambaru