BOLSEL, dutademokrasi.com— Focus Grup Discussion (FGD) yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongodow Selatan melalui Bapelitbang di Aula Kantor Bapelitbang-Panango, Selasa (11/4/2017) membahas strategi penanggulangan kemiskinan di wilayah. Pelaksanaan dibuka langsung oleh Sekretaris Kabupaten Drs Indra Damopolii ME, dihadiri oleh Para Asisten, Staf Ahli, Pimpinan-Pimpinan SKPD dan pejabat-pejabat terkait lainnya.
Dalam sambutannya Sekretaris Kabupaten Drs Indra Damopolii ME mengatakan kendala Bangsa saat ini yakni menanggulangi kemiskinan mulai dari pusat, Proviinsi hingga ke daerah. “Berbicara soal kemiskinan daerah, mengacu pada data yang ada. Dari data yang ada tersebut, sasaran dari Pemerintah bisa terukur. Karena setiap program yang diturunkan oleh Pemerintah itu, tujuannya penuntasan kemiskinan,” kata Sekkab.
Lanjut Sekkab, khusus untuk Kabupaten Bolsel, upaya penuntasan kemiskinan sudah mulai berjalan lewat program-program yang diterapkan. Terlebih lagi, diperkuat dengan Peraturan Bupati tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TPTK) 2017. “Untuk itu, kepada semua pemangku kepentingan, agar lebih fokus lagi dan bersinergi untuk kesamaan visi dan tanggung jawab bersama menuntaskan kemiskinan di wilayah,” ungkap Sekkab.
Khusus kepada para Camat di wilayah, Sekkab menegaskan kembali, perhatikan data miskin yang ada di masing-masing wilayah. “Camat harus memegang data, siapa-siapa yang masuk dalam kategori rumah tangga miskin, rumah tangga sangat miskin dan sudah kategori sejahtera. Semua data harus berasal dari desa,” tegas Sekkab.
Sekkab juga menyarankan, pendataan kemiskinan yang sering dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) masing-masing wilayah bisa mendamppingi pendataan, agar tidak ada perbedaan data di lapangan antara BPS dan Pemkab. “Contoh kecil saja, tahun kemarin ada yang masih tercatat sebagai kurang mampu, dua tahun kemudian sudah masuk pada keluarga mampu. Ini berarti perekonomian mengalami perubahan, datanya juga berubah,” ucap Sekkab.
Sekkab juga berharap, FGD yang dilaksanakan tersebut dapat memberikan pemahaman yang sama untuk singkronisasi data dari tingkat desa hingga kabupaten. “Target pemerintah adalah ppenuntasan kemiskinan di wilayah. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua, bagaimana supaya target ini bisa tercapai,” harapnya. (firman)