BOLMUT, dutademokrasi.com – DPRD Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), menggelar Rapat Paripurna Istimewa yang berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD pada Selasa (23/05/2023).
Rapat Paripurna Istimewa peringati Hari Jadi Bolmut ke-16 itu dipimpin Wakil Ketua Salim Bin Abdullah.
Dalam sambutan Bupati Bolmut Depri Pontoh mengatakan, momentum HUT Bolmut ke-16 ini merupakan terakhir kali menyampaikan sambutan Hari Ulang Tahun daerah. Itu dikarenakan jabatan selaku Kepala daerah akan berakhir pada 23 September mendatang.
“Sampai pada titik ini. Saya akan terus merawat semangat persaudaraan yang rukun dan damai di daerah ini,” sebut Depri.
Baca juga : SK Perpanjangan Jabatan Penjabat Bupati Bolmong Resmi Diserahkan
Bupati pun mengungkap sejumlah capaian yang dirinya dan Wakil Bupati Amin Lasena dapatkan selama memimpin Bolmut sampai saat ini.
“Alhamdulilah konsep pembangunan berjalan dengan baik dengan meraih opini Wajar Tanpa Pengucalian (WTP) pada pemeriksaan LKPD oleh BPK tahun 2022,” sebut Depri.
Bupati pun mengungkap perkembangan ekonomi di Kabupaten Bolmut yang semakin kuat hingga 2024 mendatang.
Baca juga : Depri Pontoh Pamit di HUT Kabupaten Bolmut
“Ditengah pertumbuhan ekonomi global yang lambat akibat COVID-19. Pertumbuhan ekonomi Bolmut mencapai 5,77 persen tahun 2022 lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara yang ada dikisaran 5,42 persen dan Nasional sebesar 5,31 persen. Kedepannya, pertumbuhan ekonomi di Bolmut diperkirakan kuat dengan target 6 persen mencapai 68,89 sampai 69,62 persen,” ungkap Depri.
Perkiraan tersebut diyakini Depri selaras dengan Bolmut sebagai gerbang Sulut dalam distrubusi barang dan jasa lintas Sulawesi dan pasokan listrik di proyek PLTU Binjeita yang berkapasitas 2×50 megawatt. Serta investasi triple helix dengan nilai investasi 700 miliar.
Baca juga : Ganjar Pranowo Bertemu Depri di Manado, PPP Sulut Siap Jalankan Instruksi Partai
“Selain itu angka kemiskinan di Bolmut saat ini mengalami penurunan. Dimana pada 2021 mencapai 8,1 persen. Ditahun 2022 turun menjadi 7,31 persen dan akan ditekan hingga di 0 persen. Meskipun efektivitas pembangunan daerah tidak diukur dengan pengentasan kemiskinan,” urai Bupati 2 periode.
Diakhir sambutan Depri berharap kedepannya arah kebijakan dan pembangunan kedepan akan lebih fokus pada kesejahteraan rakyat, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, peningkatan SDM dan penciptaan lapangan kerja.
(Jaya)