BOLMUT, dutademokrasi.com – Alin Pangalima warga Desa Ollot dua Kecamatan Bolangitang Barat di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) mendadak viral di media sosial setelah mengungumkan niatnya yang ingin menjual ginjal demi pembangunan jembatan yang mengubungkan desanya menuju lokasi tranmigrasi yang telah mangkrak sejak lama.
Keinginan Alin untuk menjual ginjal di akun pribadinya itu sontak viral di media sosial jelang harla 15 tahun Kabupaten Bolmut.
“Soalnya dana daerah katanya ndak cukup untuk membiayai pembangunan jembatan yang sudah 16 tahun mangkrak. Mungkin “ginjal” saya bisa sedikit membantu,” tulis Alin di akun pribadi. Jumat (06/05/2022).
Diketahui pembangunan jembatan menuju daerah transmigrasi goyo ini pernah direspon oleh Bupati Bolmut Drs Depri Pontoh belum lama ini.
Bupati pun menjelaskan bahwa pembangunan jembatan itu merupakan tanggung jawab Kementerian Transmigrasi.
“Anggarannya saya sudah hitung ke PUPR, itu ada sekitar 40 sampai 45 milyar, kalau dibangun dengan dana APBD diambil dari DAU, habis APBD di situ, makanya jangan menggulir informasi ke masyarakat bahwa ini janji-janji Bupati,” ungkap Depri.
Bupati juga mengungkap bahwa Pemda Bolmut sudah<span;> menyampaikan pembangunan jembatan Goyo ini berulang-ulang ke Kementerian.
Menanggapi, Tokoh Pemuda Rusmin Nur Mokodompis angkat bicara, Mantan Ketua KNPI Bolmut itu pun mempertanyakan letak efisien apabila dibangun oleh Pemda.
“Karena saya mendapatkan informasi penduduk diwilayah transmigrasi goyo itu sebagian telah pulang kampung, harus ada alasan ril apa manfaatnya bagi daerah jika dilanjutkan pembangunannya karena tidak sedikit anggaran yang digelontorkan bangun jembatan tersebut,” tandas Rusmin.
(Jaya)