HEALTHY, dutademokrasi.com – Pemerintah pusat dan daerah terus melaksanakan vaksinisasi COVID-19 sampai saat ini.
Meskipun tahap vaksinasi dibagi beberapa kelompok penerima, namun upaya pemerintah saat ini dinilai yang terbaik guna memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Kendati demikian bagi kelompok penerima vaksin diminta untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan.
Begitupun soal asumsi makanan perlu dijaga setelah di vaksin COVID-19. Karena menurut penelitian efektivitas vaksin juga dipengaruhi oleh asumsi makanan yang masuk dalam tubuh.
Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Advance Social Sciences & Humanities, dalam pengamatan 49 studi vaksin COVID-19 didapati selain stres yang menjadi faktor utama, pola makan juga sangat mempengaruhi efektivitas vaksin.
Selain itu bagi masyarakat yang telah dilakukan vaksin disarankan juga menghindari minuman beralkohol karena dikhawatirkan memiliki efek samping terhadap vaksin.
Berikut Makanan Yang Harus Dihindari Setelah di Vaksin COVID-19, yang dikutip dari CNN Indonesia oleh dutademokrasi.com :
1. Minuman bersoda
Anda benar-benar disarankan untuk tidak meminum minuman jenis ini. Minuman jenis ini tak memiliki satu pun manfaat kesehatan.
Alih-alih sehat, terlalu banyak minuman bersoda dan berpemanis berisiko penambahan berat badan, diabetes, kerusakan gigi, pembentukan lemak, kolesterol tinggi, dan masih banyak lagi risiko lainnya.
2. Makanan olahan
Makanan olahan didefinisikan sebagai makanan yang telah diubah dari bentuk aslinya dengan pemrosesan pabrik. Makanan dengan proses tinggi cenderung dibuat dengan bahan yang tak sehat seperti gula dan lemak jenuh.
3. Minuman berenergi
Minuman berenergi mengandung stimulan seperti kafein yang membebani kelenjar adrenal dan bersifat adiktif. Tak hanya itu, minuman berenergi juga umumnya mengandung gula dalam jumlah yang tinggi.
4. Makanan cepat saji
Makanan cepat saji jelas bukan pilihan yang tepat. Makanan ini melalui pemrosesan yang tinggi dengan tambahan lemak jenuh dan garam yang tinggi.
5. Minuman beralkohol
Alkohol dikhawatirkan dapat mempengaruhi respons vaksin dalam membentuk pertahanan melawan virus. Sebuah studi juga menemukan, konsumsi alkohol berdampak negatif terhadap sistem kekebalan tubuh.
(Jaya)