KOTAMOBAGU, dutademokrasi.com— DPRD Kota Kotamobagu, Senin (11/01/2021) menyambut baik kunjungan kerja Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Manado, Hendra Makalalag. Kunjungan Kepala UPT BP2MI Manado bersama jajaran beserta Staf Khusus BP2MI pusat, Irvan Basri, diterima Ketua DPRD, Meiddy Makalalag diruang kerjanya didampingi Ketua Komisi I, Agus Suprijanta serta Aleg dari fraksi Hanura, Suharsono Marsidi dan Rewi Daun.
Ketua DPRD Kota Kotamobagu Meiddy Makalalag mengatakan kunjungan kerja BP2MI itu dalam rangka berkaitan dengan potensi dan peluang tenaga kerja yang ada di Kotamobagu untuk bekerja di luar negeri.
“Selama ini begitu besar permintaan tenaga kerja di Indonesia. Fakta yang ada, bahwa khususnya di Sulawesi Utara itu bisa dikata sudah maksimal, tapi khusus di Kotamobagu dan Bolaang Mongondow Raya umumnya, sampai hari ini masih kurang tenaga kerja kita yang berani keluar negeri,” kata Mekal sapaan politisi PDIP ini.
Dirinya juga mengatakan kurangnya minat warga Kotamobagu yang ingin bekerja di luar negeri terkendala dengan belum adanya pemberitahuan serta informasi dan sosialisasi berkaitan dengan potensi dan peluang kerja serta meminta kepada BP2MI untuk memaksimalkan potensi-potensi yang ada.
“Jadi kalau menjadi tenaga kerja migran ke luar negeri, ada spesifikasinya antara lain, skill, kemampuan personality, speech dan sebagainya, itu sangat penting. Hari ini kami dorong kepada BP2MI, apalagi kita memiliki putra daerah yang ada di pusat sampai ditingkat provinsi. Sehingga nantinya ada perkembangan dan peluang bagi warga Kota Kotamobagu dalam mencari pekerjaan apalagi dalam situasi pandemi saat ini bisa teratasi,” harapnya.
Kepala UPT BP2MI Manado, Hendra Makalalag, mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan melaksanakan sosialisasi disalah satu SMK di Kotamobagu terkait adanya permintaan tenaga kerja dari luar negeri.
“Insha allah tanggal 18 Januari ini kita akan mengadakan sosialisasi terkait adanya permintaan tenaga kerja migran dari negara Jepang dibidang kesehatan sebanyak 5.000 orang. Nah, saya lihat di Bolaang Mongondow Raya banyak potensi, karena banyak dari anak-anak kita yang memiliki tingkat pendidikan di bidang kesehatan,” ujar Hendra.