BOLMONG,dutademokrasi.com— Sampai dengan saat ini, bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, masih mendapat perhatian serius dari para donatur. Salah satunya dari pihak Aliansi Mahasiswa Pemuda Sangihe (AMPS).
Kamis, pekan kemarin, sedikitnya 12 orang perwakilan AMPS datang menyalurkan secara langsung bantuan ke dua lokasi bencana Bolmong dan Bolsel dengan menggunakan mobil bus dari kota Manado.
Bantuan kemanusiaan dari daerah-daerah lain ini menjadi salah satu bentuk kepesulian terhadap peristiwa bencana yang melanda tanah air. Dana yang disediakan tersebut merupakan hasil kumpulan aksi mahasiswa yang terkumpul selama beberapa pekan lamanya.
Ravel Pulumbara, koordinator aksi kemanusiaan tersebut menyampaikan, jenis bantuan yang disalurkan ialah dalam bentuk barang dan uang tunai. “Sesuai dengan hasil pembicaraan bahwa untuk lokasi pertama penyaluran bantuan akan dilaksanakan di Kabupaten Bolmong, Kecamatan Dumoga Barat, tepatnya di Desa Doloduo,” kata Pulumbara yang juga Ketua Front Perjuangan Mahasiswa Sangihe (FPMS).
Rombongan tiba tepat pada pukul 11.30 WITA dan langsung disambut oleh Sangadi dan perangkat Desa Doloduo. Bantuan disalurkan di kantor desa dan diterima oleh sangadi Desa Doloduo.
“Ada sepuluh jenis bantuan dalam bentuk barang dan juga bantuan dalam bentuk uang senilai Rp5 Juta. Untuk bantuan dalam bentuk barang ada, popok bayi, minyak telon, minyak kayu putih, sabun mandi, sikat gigi, pasta gigi, bubur SUN, biskuit, air mineral, mie instan,” kata Pulumbara.
Sementara itu, Bakir Bonde, Sangadi Desa Doloduo, mengucapkan terima kasih kepada pemudan dan mahasiswa asal Sangihe, yang menurutnya meskipun melewati perjalanan yang cukup jauh tetapi masih tetap berupaya tiba di Bolmong.
“Sangat berterima kasih pada AMPS atas kepedulian bagi kami warga Desa Doloduo, yang saat ini sudah mau membantu meskipun harus lewat lautan dan menempuh jarak jauh,” ucap Sangadi.
Beberapa jam melakukan diskusi dengan masyarakat dan aparat pemerntah desa Doloduo, rombongan aliansi langsung melanjutkan perjalanan ke titik kedua, yaitu Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Karena kondisi sudah cukup membaik dan posko-posko pemerintah sudah ditutup, rombongan disambut baik oleh posko yang didirikan oleh pemuda Molibagu yang tergabung dalam Persatuan Relawan Muda Molibagu (Peredam).
Bantuan dari aliansi diserahkan oleh Jan Rafles Takasiaheng, selaku ketua tim relawan AMPS, dan diterima oleh Gaguk Prasetyo selaku salah satu pembina Peredam.
Prasetyo berharap semoga sinergitas dalam jalinan persaudaraan akan terus terbina dalam persoalan kemanusiaan. “Atas nama Persatuan Relawan Muda Molibagu, sangat mengapresiasi setinggi-tingginya kepada rekan, saudara-saudara aliansi mahasiswa pemuda Sangihe yang sudah bersumbangsi dalam kepedulian bagi Kabupaten Bolsel, meski pada Januari lalu juga ditimpa bencana yang sama, dan kiranya untuk kedepannya bukan meminta bencana, sekiranya kita tetap besinergi dalam gerak yang sama,” ucap Gaguk Prasetyo sebagai salah satu pembina Peredam.
Jan Rafles Takasihaeng, selaku Ketua Tim Relawan Pemuda dan Mahasiswa Sangihe menguraikan bantuan yang diserahkan dalam bentuk barang ada sepuluh jenis, sama dengan yang di Desa Doloduo. Sedangkan untuk bantuan dalam bentuk uang sebesar Rp10 Juta.
“Seberapa yang bisa kami berikan untuk sedikit meringankan beban saudara-saudari yang ada di Bolmong dan Bolsel,” kata dia.
Takasihaeng juga menghanturkan rasa terima kasih yang mendalam kepada masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang begitu antusias memberikan bantuan selama AMPS menggalang aksi sosial untuk bencana Bolmong dan Bolsel di beberapa titik pasar di Sangihe.
“Demikian juga beberapa orang bisa disebutkan seperti, Benhur Takasihaeng, Hamdan Janis dan Pak Arif Janis yang memberikan akses bantuan bagi kami,” ungkap Takasihaeng. (cepe)