BOLSEL, dutademokrasi.com – Guna meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup nelayan yang sering dihadapkan dengan kendala karakteristik usaha penangkapan yang tergantung musim, gangguan cuaca serta gelombang laut sehingga mengandung resiko terjadinya kecelakaan baik cacat fisik maupun kematian, pemerintah telah mengeluarkan Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN).
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Sultan Hamijoyo Manoppo, SE mengatakan BPAN dimaksudkan untuk menjamin kegiatan nelayan yang lebih baik dalam usaha penangkapan ikan sehingga hak-hak dan kewajiban nelayan menjadi jelas serta akan terlindungi dalam kegiatan usaha penangkapannya. “Tujuannya diantaranya memberikan jaminan perlindungan atas resiko yang dialami nelayan dan memberikan kesadaran nelayan berasuransi. Hal tersebut didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang perlidungan dan pemberdayaan nelayan, pembudi daya ikan dan petambak garam,” ujar Sultan, Selasa (27/12/2016).
Lanjutnya, di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) sendiri yang akan diserahkan BPAN sekitar 223 nelayan dari 325 yang diusulkan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dijelaskannya, kuota untuk Bolsel pada BPAN sekitar 1000 nelayan namun banyak kendala dihadapi dalam pengurusan tersebut terutama pada identitas diri. Banyak yang berprofesi sebagai nelayan namun pada KTP pekerjaannya tertera bukan nelayan. “Itu salah satu kendala yang kita temui dilapangan saat melakukan pendataan. karena salah satu syarat yang digunakan yakni pekerjaan yang sesuai dengan identitas,” jelasnya.
Selain itu, syarat lainnya untuk mendapatkan BPAN harus memiliki kartu nelayan dan usia maksimal 65 tahun. Walaupun begitu, tidak semua nelayan mendapatkan BPAN, hanya nelayan kecil dengan alat tangkap dibawah 10 GT mendapatkan asuransi tersebut. “Kalau nelayan besar yang alat tangkapnya diatas 10 GT tidak menerima karena mereka memiliki kerjasama dengan perusahaan,” terangnya.
Adapun nelayan penerima BPAN antara lain berada di Desa Momalia, Iloheluma, Tonala, Saibuah, Meyambangan, Manggadaa, Inosota Lungkap, Tobayagan, Torosik, Salongo Timur, Biniha Selatan, Linawan, Pakuku Jaya. (firman)