Oleh Chandra Paputungan
Seorang pemimpin yang cerdas, selalu mengimplementasikan cara memimpin dengan landasan agama yang kuat. Demikian kira-kira yang menjadi cara Bupati Bolsel H Herson Mayulu SIP dalam membentuk dan membangun daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sepanjang tahun 2016 ini.
Dengan penjabaran visi-misi religius diperiode keduanya sejak dilantik Februari lalu bersama dengan Wakil Bupati Iskandar Kamaru SPt ragam kepemimpinan peiode pertamanya berubah. Sikap tegasnya terfokus pada ibadah. Ada tiga agama yang dianut oleh para pejabata dan ASN yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yakni mayoritas Islam, Kristen dan Hindu. Ketiganya berpadu dalam pemerintahan yang ada.
Tak heran Bupati harus bekerja keras memadukannya, membentuk spriritual yang hebat dikalangan pemerintahan. Memberikan keyakinan kepada segenap jajaran pemerintahan untuk takut akan tuhan. Spiritualisme inilah yang terbentuk dalam daerah yang dipimpin oleh Bupati H Herson Mayulu SIP.
“Ketika kita takut akan tuhan, maka kita takut untuk berbuat salah karena hukumnya dosa,” demikian kutipan dari ungkapan Bupati H Herson Mayulu SIP. Proses pembelajaran yang membutuhkan jerih payah luar biasa membentuk keimanan para pejabatnya. Dimulailah dari Program Ibadah Subuh Berjamaah (PISB).
Awalnya Bupati H Herson Mayulu SIP membenntuk jiwa spiritual dari para pejabat dan jajaran Aparatur Sipil Negara. Baik yang beragama Islam, Kristen maupun Hindu, berpadu untuk menjalankan PISB di daerah yang digelar setiap Sabtu pekan berjalan. Awalnya sulit untuk mengajaknya. Namun karena penekanan dengan konsekwensi pemotongan Tunjangan Kinerja daerah (TKD) 25 persen, membuat mereka takut untuk tidak hadir dalam pelaksanaanya. Pertanyaannya apakah jajaran pemerintahan yang ikut program tersebut takut akan tuhan atau takut dipotong TKD?
Perlahan namun pasti, hanya membentuknya pertama kali memang demikian. Lambat laun setiap pelaksanaan digelar yang sudah kurun beberap bulan dilaksanakan sudah menjadi kebiasaan. Tidak lagi terfokus pada TKD saja, melainkan ibadah yang menjadi utama. “Saya mengajak kepada seluruh jajaran pemerintah untu PISB sebagai contoh kepada masyarakat. Bagaimana pemerintah bisa mengajak masyarakatnya sementara pemerintah sendiri tidak memulainya,” ucapan dari H Herson Mayulu.
Beragam cara dilakukan oleh orang nomor satu daerah ini dalam memakmurkan rumah-rumah ibadah, baik itu Masjid maupun Gereja. Suntikan aliran dana tunjangan para pemuka agama di desapun dinaikan tahap demi tahap demi menopang program ini di tengah-tengah masyarakat. Tak hanya itu saja, dalam pembinaan keagamaan juga Bupati mengangkat staf khusus bidang keagamaan yang bertugas memberikan pemahaman keagamaan di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Hasil kerja keras dari sosok pemimpin yang mengedepankan keagamaan di wilayah sudah mulai nampak. Hampir seluruh tempat-tempat ibadah terutama Masjid di wilayah kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sudah mulai aktif dengan kegiatan keagamaan. Betapa tidak, para pejabat dan Sangadi (Kepala desa,red) serta aparat-aparat desa lainnya sudah diwajibkan setiap harinya harus melaksanakan Sholat Subuh di masjid masing-masing. Jika tidak dilaksanakan non job dari jabatan mengintai mereka.
Sungguh luar biasa terobosan yang dilakukan oleh Bupati H Herson Mayulu SIP dalam membentuk spiritual pejabat daerah. Menjadi contoh kepada masyarakat untuk diikuti. “Saya mengajak kalian untuk beribadah. Kebaikannya juga bukan untuk saya tapi kepada kalian semua. Pahalannya juga kalian yang akan terima, bukan saya,” kata Bupati lagi.
Mengutip perkataan dari Abi Thalib ayahandanya Saydina Ali, Khalifah ke Empat di jaman setelah Rasullullah SAW wafat, yang dilansir dari Kisah dan Ajaran Islam, dia mengatakan “Janganlah kau berpisah darinya (Rasulullah), Sebab ia tidak mengajakmu kecuali kepada kebaikan,” (Abu Thalib).
Mungkin saja kutipan diatas bisa menjadi referensi bagi semua jajaran pemerintahan dan masyarakat. Semoga bisa menjadi renungan bagi kita semua, bagaimana membentuk keimanan dalam struktur pemerintahan daerah. Herson Mayulu sudah memulainya. Bagaimana dengan daerah-daerah lainnya?, Jika pemerintahan yang ada dibangun dengan prinsip takut akan tuhan yang konsekwensinya dosa yang akan diterima, maka Korupsi, Kolusi dan Nepotisme juga diwilayah akan terhindar.