SULUT, dutademokrasi.com–Kesempatan untuk memperoleh kebahagian bagi anak-anak yatim piatu Darussalam Manado nampak bersama Ketua BKMT Sulawesi Utara Yasti Supredjo Mokoagow. Ditengah kesibukannya, menyempatkan diri mengajak menonton film bioskop layar lebar berjudul ‘Satu Hari Dengan Ibu’ di Manado Town Square (Mantos), Kamis (21/09/2023).
Yasti Supredjo bersama jajaran pengurus BKMT Sulut menindaklanjuti inisiasi BKMT Pusat Dr Hj Syifa Faudzia yang dilakukan secara serentak di seluruh daerah. Kehadiran BKMT ditengah-tengah anak yatim ini, sebagai bentuk kepedulian dalam mengayomi dan memberikan perlakuan kasih sayang terhadap anak-anak Indonesia.
Sedikitnya 500 orang yang terdiri dari pengurus BKMT dan anak-anak yatim, ikut kegiatan tersebut. Saking jumlah anggota BKMT yang ikut sangat banyak, terpaksa menggunakan dua ruangan bioskop.
Ketua BKMT Sulut Yasti Soepredjo Mokoagow yang ikut serta mendampingi mengaku bahagia bisa berbagi kebahagian dengan mengajak anak-anak yatim nonton bareng.
“Selain menghibur dan membagikan pengalaman, kita berharap dengan nonton bareng ini anak-anak bisa memetik nilai-nilai positif dari film tersebut,” kata YSM singkatan Yasti Soepredjo Mokoagow.
Setidaknya ada ratusan anak yatim yang ikut dalam kegiatan nobar itu. Mereka kebanyakan belum pernah nonton film di bioskop. Sehingga acara nobar itu benar-benar menjadi pengalaman yang mengesankan.
Saking senangnya, mereka bahkan mengaku mau bilamana diberi kesempatan lagi Nobar di bioskop.
Film “Satu Hari Dengan Ibu”
sengaja dipilih Bupati Bolaang Mongondow periode 2017-2022 ini.
Film ini mulai tayang sejak 21 September 2023 di berbagai bioskop Indonesia.
Film Indonesia karya M. Amrul Ummami ini kata Ketua BKMT Sulut Yasti Soepredjo Mokoagow memiliki pesan moral yang cukup mendalam.
Selain mengangkat kisah klasik tentang kisah seorang ibu dan anak, film Satu Hari Dengan Ibu juga memperlihatkan bagaimana seorang anak yang terus berusaha menjadi pribadi lebih baik agar bisa berbakti kepada ibunya.
“Saya berharap ada nilai positif yang dapat dipelajari anak-anak dari film tersebut, karena ada nilai kebaikan,” tuturnya.
Film Satu Hari Dengan Ibu menceritakan tentang kisah seorang pemuda bermasalah bernama Dewa. Ia terjebak dalam lingkaran waktu yang terus berulang.
Setiap kali terbangun, ia mendapati kejadian berulang ketika Ibunya meninggal. Hal ini membuatnya sedih dan terpuruk. Ia dengan sekuat tenaga ingin melepaskan lingkaran waktu yang menyiksanya itu.
Dalam prosesnya, ia menyadari berbagai macam kesalahan yang telah ia lakukan. Bersama dengan Putri dan teman-temannya, Dewa mencoba berubah menjadi lebih baik.
Ia menyesali perbuatannya yang menyakiti hati Ibu dan orang-orang sekitarnya. Ia terus mencoba memperbaiki diri dan lebih berbakti kepada ibunya.
Usai acara Nobar, Ketua BKMT Sulut Yasti Soepredjo Mokoagow membagikan bingkisan untuk anak yatim piatu. Hal itu pun menambah kebahagian tersendiri bagi mereka. Kebahagiaan itu tak hanya dirasakan anak-anak, melainkan juga para pengurus BKMT yang ikut Nobar. (*)