MANADO, dutademokrasi.com – Program Mairu Molihuto Stunting resmi di presentasikan Pemerintah daerah Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Presentasi didepan tim penilai kinerja penanganan stunting Pemprov Sulawesi Utara tersebut disampaikan oleh Sekertaris daerah dr Jusnan Calamento Mokoginta MARS, bertempat di Hotel Arya Duta Manado pada Jumat (03/06/2022).
Dan dalam presentasi, Jusnan mengaku bahwa program tersebut diambil, dari bahasa daerah dari Kabupaten Bolmut yang artinya Marijo Malendong (Gotong Royong) Stunting.
“Tujuannya, mengajak keterlibatan seluruh pihak seperti Perangkat Daerah, Pemerintah Kecamatan, Desa dan Kelurahan, Kementerian Agama serta Tim Penggerak PKK. Untuk dapat berkontribusi dalam menekan angka penyakit hambatan pertumbuhan,” jelasnya.
Dokter lulusan Unsrat Manado itu mengungkap, untuk mendukung program Mairu Molihuto Stunting berjalan optimal, Pemda telah menetapkan delapan langkah aksi konvergensi.
“Delapan langkah itu yakni, Analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, Perda Bupati tentang peran desa, pembinaan KPM, manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting serta review kinerja tahunan,” ungkapnya.
Jusnan pun mengaku atas keterlibatan seluruh pihak tersebut, saat ini tercatat Bolmut sebagai daerah paling sukses dalam menekan angka penyakit hambatan pertumbuhan tersebut.
“Ditahun 2019, Bolmut berada di angka 15,20 persen yang kemudian berhasil mengalami penurunan kasus menjadi 1,61 persen ditahun 2021. Dan penurunan kasus ini merupakan komitmen dan kolaborasi seluruh pihak dalam upaya menekan kasus ini di Bolmut,” sebut Jusnan.
Diketahui, penilaian kinerja oleh Pemprov Sulut tersebut diikuti oleh Empat Kabupaten diantaranya, Kabupaten Bolmut, Bolaanng Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan dan Minahasa Utara (Minut).
Dimana diakhir kegiatan Pemprov Sulut memberikan apresiasi terhadap upaya Pemerintah Depri Pontoh dan Amin Lasena, yang dinilai sukses menekan angka dibawah 10 persen yang sebelumnya berada di presentasi 30 persen kasus.
(Jaya)