GORONTALO, dutademokrasi.com – Sangat Fantastis, ivestasi kini digeluti oleh berbagai kalangan, dari yang tua maupun muda. Hingga cenderung menganggap investasi menjadi salah satu usaha yang cukup menguntungkan.
Namun, tidak sedikit pula yang termakan rayuan investasi ilegal atau bodong. Bukannya meraup untung, para membernya malah buntung. Tak sedikit juga para member investasi bodong tersebut diserang penyakit mental, bahkan sampai bunuh diri.
Masalah kebuntungannya pun beragam. Penyebab yang paling dominan yakni pencucian uang dari perusahaan ivestasi ilegal. Berbeda dengan PT International Bussiness Future (IBF). Broker resmi di bawah pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), bisa dikatakan menjadi peluang paling aman.
Seperti yang saat ini terjadi, di saat banyak investasi bodong yang bermasalah dengan tindak pencucian uang ataupun penipuan terhadap para membernya, PT IBF malah membentuk Satgas untuk melakukan pendataan, serta merangkul membernya untuk diberikan edukasi, maupun bertanggung jawab atas keluhan mereka.
Diberitakan sebelumnya, kurang dari seribu korban pencucian uang yang diduga dilakukan oleh Rahmat Ambo (RA) dengan mengatasnamakan PT IBF, telah didata oleh tim Satgas.
Pendataan tersebut dilakukan Satgas IBF untuk mengetahui seberapa banyak warga yang menjadi korban dan berapa total dana yang sudah dihimpun RA di Provinsi Gorontalo.
Kehadiran Satgas IBF yang menjadi representasi dari perusahaan tersebut, membuktikan jika perusahaan menampung seluruh keluhan member dan menjaga kepercayaan para korban dari RA, bahwa IBF masih menjadi pialang resmi pun responsif, bagi seluruh masyarakat Provinsi Gorontalo, pun Indonesia.
Kuasa Hukum Satgas IBF Mamat Inaku kepada dutademokrasi menyebut jika pihaknya tidak menutup diri dari segala keluhan member korban RA. Bahkan kata dia, sudah sebulan belakangan Satgas IBF turun melakukan pendataan door to door di Provinsi Gorontalo,, demi mendata seluruh member tersebut, untuk menghimpun data, sebagai perpanjangan perusahaan.
“Kurang lebih dua pekan lalu, kami juga suda melaporkan kasus pencemaran nama baik oleh Saudara RA terhadap PT IBF ini ke Polda Gorontalo, sembari terus berkoordinasi dengan klien kami, untuk mencari jalan keluar, sehingga tidak ada member yang merasa dirugikan,” beber Mamat Inaku.
Mamat menuturkan, Satgas IBF terur berkoordinasi dengan Polda Gorontalo, serta mendukung penuh lembaga itu untuk dapat meringkus Saudara RA, agar masalah ini cepat selesai, pun tidak ada lagi kegaduhan dan pikiran negatif terhadap perusahaan.
“Seyogyanya, klien kami dalam hal ini PT IBF adalah korban juga, dari RA. Karena RA terang-terangan mengatasnamakan perusahaan dalam menghimpun membernya, sementara uang para membernya tidak masuk ke rekening perusahaan, melainkan di rekening pribadinya. Kendati demikian, klien kami, tetap bertanggung jawab untuk mengawal kasus ini hingga selesai,” tandasnya.
(Redaksi)