POLITIK, dutademokrasi.com— Dalam pertemuan bersama seluruh tokoh-tokoh berpengaruh yang menamakan Tim Independen di Lembah Bening Resto -Kotamobagu, Anggota DPR RI H Herson Mayulu meluruskan soal perjuangan pemekaran Provinsi Bolaang Mongondow Raya (PBMR).
Dalam penjelasannya, Herson Mayulu mengatakan terhentinya proses pemekaran dan hingga kini belum terealisasi, bukan disebabkan karena ketiadaan dukungan Gubernur Sulut Olly Dondokambey melainkan adanya penetapan morotarium.
Mantan Bupati Kabupaten Bolsel dua periode ini menegaskan, hal ini harus berani diluruskan kepada masyarakat BMR, sehingga tidak dijadikan informasi sesat oleh kelompok-kelompok yang ingin memanfaatkan sebagai black campain kepada pasangan calon ODSK.
Lebih lanjut H2M julukan Hi Herson Mayulu mengatkan, soal anggaran pembangunan untuk BMR, ada kelompok tertentu yang menyatakan Olly dan Steven tidak berbuat apa-apa di Bolmong. Dan itu sengaja melakukan pemutarbalikan fakta.
Pantauan wartawan ini, pelantikan tim Independen pemenangan ODSK se BMR dilakukan dipimpin Calon Gubernur petahan Olly Dondokambey.
Dalam sambutannya Olly mengatakan, bahwa isu-isu yang dikembangkan di BMR merupakan kampanye hitam yang tidak mendidik. Sebagai pemimpin, seharusnya semua calon yang berkompetisi harus menyampaikan informasi-informasi yang benar kepada masyarakat.
“Saya tidak bermaksud melebih-lebihkan, tapi kalau mau jujur, saya sejak sebelum menjabat Gubernur Sulut sudah turut memberikan dukungan dan kontribusi bagi pembentukan daerah otonom baru di Bolaang Mongondow. Sebab semua saluran perjuangan itu harus melalui Fraksi-fraksi Partai di DPR. Sistemnya begitu. Sebelum ke Komisi harus melalui persetujuan Ketua Fraksi Partai di DPR. Saya waktu itu ketua Fraksi PDI Perjuangan. Boleh cek di DPR RI tanda-tangan saya mengenai soal-soal ini,” papar Olly panjang lebar.
Begitu pula menyangkut isu pembangunan di BMR. Dia menceritakan, sewaktu Yasti Soepredejo Mokoagow menjabat anggota DPR RI di Komisi V membidangi infrastruktur, sementara dirinya Ketua Komisi XI yang membidangi Anggaran. Dalam waktu 3 tahun peningkatan dan percepatan pembangunan di BMR mampu kami lakukan.
“Saat itu tugas Ibu Yasti menentukan lokasi dan jenis infrastruktur yang akan dibangun. Saya menentukan dan memberikan anggaran pada jenis infrastruktur pembangunan yang diminta Yasti. Jadi dimana letak kebenaran dari informasi yang mengatakan seakan-akan saya tidak memperhatikan masyarakat BMR? tanya Olly, sambil menandasknn, bahwa sekarang sebagai Gubernur Sulut perhatiannya jauh lebih besar dibandingkan saat menjabat anggota DPR RI,” ungkapnya.