BOLMUT,dutademokrasi.com – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bolaang Mongondow Utara, angkat bicara terkait adanya penolakan pasien wanita hamil dari Puskesmas Buko yang dilakukan oleh pihak tenaga medis RSUD Bolmut.
“Atas nama lembaga, saya sangat prihatin dengan kejadian yang saya nilai mohon maaf ini tidak lazim dilakukan oleh pihak RSUD Bolmut, yang merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah,”Kata Wakil Ketua I DPRD Bolmut, Drs Salim Bin Abdullah kepada dutademokrasi.com, Selasa (25/08/2020).
Salim pun mengungkapkan, bahwa kejadian tersebut bukanlah pertama kali terjadi di RSUD Bolmut tersebut.
“Seharusnya sebagai Rumah sakit milik Pemda dengan bangunan yang cukup megah, dibarengi juga dengan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, ini malah terbalik. Dan bahkan kasus seperti ini pernah terjadi tahun lalu, yang seharusnya menjadi sebuah pelajaran oleh pihak tenaga medis,”kesal Ami Un sapaan akrab Wakil Ketua I tersebut.
Dia pun menambahkan, bahwa dengan adanya kejadian ini, DPRD Bolmut dalam waktu dekat ini akan melaksanakan Rapat Dengar Pendapat, sebagai kontrol pengawasan terhadap kinerja para tenaga medis di RSUD Bolmut tersebut.
Sementara itu, dokter jaga RSUD Bolmut,
Dr. Teddy Unsulangi bersama dengan dua rekannya saat ditemui sejumlah wartawan, membantah bahwa pihaknya melakukan penolakan terhadap pasien rujukan Puskesmas Buko tersebut.
Teddy pun menjelaskan bahwa pihaknya melakukan hal tersebut telah berdasarkan sistem pelayanan pasien rujukan.
“Pelatanan pasien rujukan telah diatur dalam sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute). Dimana data pasien rujukan dapat langsung dilihat sebelum pasien rujukan tiba di RSUD,”jelasnya.
Teddy pun mengungkapkan, bahwa pihaknya pada saat pasien masuk di RSUD Bolmut tanpa adanya konsul, sehingga kita dibuat bingung,”ungkapnya.
Diketahui, pasien tersebut dalam rujukan merupakan pasien kategori ‘Cito’ yang bermakna harus ditangani saat itu juga. Karena penundaan dapat mengancam jiwa dari pasien tersebut.
(Jaya)
sdh tau pasien kategori CITO kenapa ditolak..kan aneh sebenarnya yg penting dan terpenting adalah mengutamakan keselamatan jiwa bukan menomorduakan keselamatan yg bisa mengancam dan berujung pd kematian…#salam santun