BOLMUT,dutademokrasi.com – Penamaan jalan diwilayah kabupaten Bolaang Mongondow Utara mendapatkan kritikan dari sejumlah pihak.
Mereka pun menilai Pemerintah Daerah (Pemda) terlalu terburu nafsu soal penamaan.
Pasalnya, dari sejumlah ruas jalan masih ditemukan adanya salah penyebutan bahkan kalangan tokoh nasional dan daerah yang seharusnya dijadikan nama jalan malah tidak dimasukkan. Bahkan ada beberapa jalan yang telah lama melekat dilakukan perubahan sehingga menjadi pertanyaan dikalangan masyarakat.
“Yah kami menilai Pemda terlalu terburu nafsu soal penamaan jalan. Seharusnya sebelum disahkan dalam sebuah peraturan, pihak Pemda wajib hukumnya melakukan diskusi baik dengan tokoh adat, budaya dan tokoh masyarakat karena penamaan jalan tidak seperti membalikkan telapak tangan, terdapat banyak unsur sejarah yang harus dijadikan referensi, apalagi untuk jalan yang sejak dahulu pastinya sudah melekat dikalangan masyarakat kemudian diganti pasti menjadi pertanyaan,”kata Ketua Presedium Pemekaran Bolmut, Mohamad Irianto Christofel Buhang saat bertemu dutademokrasi.com, Rabu (05/08/2020).
Tokoh masyarakat yang akrab disapa Papa Cak ini pun menyoroti sejumlah nama jalan yang dianggap tidak ada dalam catatan sejarah di kalangan masyarakat. Padahal Bolmut memiliki banyak tokoh penting yang dinilai wajib untuk diabadikan sebuah nama jalan.
“Pahlawan nasional untuk dijadikan nama jalan sah, namun perlu dicatat bahwa kita memiliki nama nama tokoh penting daerah yang juga tercatat dalam sabuah sejarah,”ungkapnya.
Dan untuk meluruskan nama nama jalan yang sampai saat ini menjadi perbincangan dikalangan masyarakat, Christofel Buhang berharap kepada pihak Pemda dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dapat mereview kembali nama nama jalan tersebut. Agar tidak terdapat kontroversi dikalangan masyarakat.
(Jaya)