BOLMUT,dutademokrasi.com – Untuk memperjelas anggaran dalam penanganan COVID-19 dikabupaten Bolaang Mongondow Utara, komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang membidangi soal kesehatan, lakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Kesehatan.
“Sejauh saat ini sudah berapa anggaran pada penanganan COVID-19 dikabupaten Bolmut ini, karena melihat anggaran yang terlalu besar ini kami nilai tidak terlalu efektiv, karena sampai sejauh ini kami masih mendapatkan keluhan dari masyarakat yang tidak kebagian Alat Pelindung Diri (APD) contohnya seperti masker,”tanya Wakil Ketua II DPRD Bolmut, Saiful Ambarak pada pelaksanaan RDP diruang Komisi I, Rabu (16/06/2020).
Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD, Drs Salim Bin Adbullah, juga mempertanyakan soal tumpah tindihnya anggaran penanganan COVID-19 tersebut.
“Harus ada kepastian berapa anggaran yang terealisasi pada penanganan COVID-19 ini, apalagi yang kita terima laporan TAPD telah melakukan beberapa kali pergeseran anggaran,”ujar Salim.
Salim pun mengatakan mohon maaf bukannya kami tidak percaya namun yang kami takutkan jangan sampai setelah COVID-19 ini akan ada masalah baru dengan pihak hukum apalagi sanksinya sangat berat, sehingga sebagai lembaga yang mempunyai fungsi pengawasan kita harus mengingatkan hal tersebut.
Dan menjawab hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Bolmut, dr Jusnan C Mokoginta MARS mengatakan bahwa anggaran yang terserap saat ini di Dinkes Bolmut sudah berkisar Rp 2,6 Miliyar untuk pembelian Rapid tes,Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, hazmat dan sebagainya.
“Pastinya untuk menjaga masaalah dikemudian hari pasca COVID-19 ini, setiap penyerahan kita buktikan dengan photo, dan saya menjamin tidak ada kong kalikong pada anggaran COVID-19 dikabupaten Bolmut, sehingga untuk rincian nanti kita serahkan sesuai data valid, tujuannya agar anggaran ini jelas sesuai harapan anggota DPRD Bolmut,”jelas Jusnan.
Jusnan pun menjamin tidak ada tumpah tindih soal anggaran COVID-19 dikabupaten Bolmut.
Terpantau pada rapat RDP Komisi I DPRD Bolmut yang dipimpin oleh Juldin Bolota tersebut selain dihadiri anggota, juga dihadiri oleh Asisten I Pemda Bolmut, Drs Leksi Talibo dan Kepala Dinkes Bolmut bersama jajaran, Direktur RSUD Bolmut, dr Winny Suwikromo dan para Kepala Puskesmas yang tersebar di enam kecamatan.
(Jaya)
yg belum jelas adalah gaji kita Perawat covid di RSUD
Unquestionably consider that which you said. Your favourite reason appeared to be at the net the easiest factor to remember
of. I say to you, I certainly get annoyed while other people think about worries that they plainly don’t realize about.
You managed to hit the nail upon the top and defined out
the whole thing with no need side-effects ,
people could take a signal. Will probably be back
to get more. Thanks