BOLMUT,dutademokrasi.com – Pemberlakuan New Normal Provinsi Gorontalo, beri dampak besar bagi masyarakat luar untuk masuk ke Provinsi Gorontalo khususnya masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Pasalnya untuk masuk ke wilayah Gorontalo selain harus melengkapi berbagai surat persayaratan, juga biaya transportasi darat ikut naik. Hal ini seperti tarif angkutan umum rute Bolmut-Kota Gorontalo, yang mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 50 ribu kini menjadi Rp 80 ribu.
“Sejak selasa kemarin, tarif dari Boroko – Bolangitang ke Gorontalo naik jadi Rp 80 ribu per orang, dan tarif tersebut telah kita sepakati bersama dengan seluruh sopir,”ujar Muhlis Datukramat salah satu sopir kepada dutademokrasi.com, Rabu (17/06/2020).
Datukramat pun menjelaskan alasan kenaikan tarif tersebut, karena adanya pembatasan jumlah penumpang yang hanya bisa mengangkut setengah dari jumlah penumpang biasanya.Selain itu juga setiap penumpang yang naik, harus di periksa dulu kelengkapan dokumen perjalanannya, agar tidak ada kendala saat memasuki wilayah Gorontalo.
“Biasanya kami bisa mengangkut 10 sampai 12 penumpang, namun saat ini yang di perbolehkan jumlah penumpang angkutan hanya 5 sampai 6 orang, selain itu penumpang dan para supir juga di wajibkan memilik Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) yang di daftarkan melalui aplikasi android,”ungkapnya.
Sementara itu, Hendra Bukoting Salah satu mahasiswa Gorontalo asal bolmut mengeluhkan kondisi tersebut.
“Dengan adanya persyaratan yang harus di penuhi untuk memasuki wilayah Gorontalo, berdampak besar bagi kami sebagai mahasiswa bolmut yang berstudi di Gorontalo, dengan adanya aturan tersebut kita harus menyiapkan anggaran cukup besar, masuk saja, kita wajib miliki SIKM, sedangkan syarat mendapatkan SIKM harus ada hasil Rapid test. Untuk rapid test saja perlu biaya Rp 200 ribu hinga Rp 250 ribu, ditambah dengan ongkos angkot ke gorontalo Rp 80 ribu,”jelas Hendra Bukoting salah satu mahasiswa Gorontalo asal Bolmut.
Hendra pun menambahkan, seharusnya pemerintah Gorontalo, bisa lebih jeli dalam mengeluarkan keputusan, terutama dampaknya bagi masyarakat luar Gorontalo. Pada hal saat ini banyak mahasiswa asal bolmut yang kuliah di Gorontalo, yang secara tidak langsung juga membantu pertumbuhan Ekonomi di Gorontalo.
“Apa lagi saat ini masa penerimaan bagi calon mahasiswa baru, tentunya peraturan ini akan sangat berdampak,”ungkapnya.
(Jaya)
Maaf jgnkan pengambilan hasil rapidtes 200-250ribu….tpi Skrg sdh naik 500rbu…jd apakah siswa dan mahasiswa dari bolmut kegorontalo masih medimintakan hasil rapidtes?apakah blh menunjukkan hasil keterangan dari desa dn dari puskesmas terdekat juga kartu siswa dan kartu mahasiswa..krn mereka in tdk lg masuk keluar gorontalo bolmut sebaliknya….cukup sj yg mdimintakan hasil rapidtes tsb adalah sopir”mobil dari daerah mnapun yg masuk keluar..